Chapter 1

membuka kedua mataku, aku merasa kejadian yang aku lihat tersebut adalah mimpi. tetapi kenyataannya itu adalah kehidupanku sebelumnya yang menyedihkan.

bangun dari tempat tidur dan meregangkan tubuhku, aku berdiri di depan cermin.

di cermin, seorang remaja dengan wajah biasa-biasa saja dengan rambut hitam pendek dan mata hitam.

ya, dia adalah diriku yang sekarang. aku sepertinya berenkarnasi ke dunia ini. dan baru mendapatkan ingatan dari kehidupanku sebelumnya 2 bulan yang lalu setelah aku pindah dari adiknya almarhum ibuku di dunia ini. aku tinggal di rumah adiknya ibuku selama 4 tahun, tetapi... mereka tidak menyukaiku, apalagi kedua putrinya bibiku ini.

karena sudah tidak tahan perlakuan dari mereka, aku memutuskan untuk memilih tinggal sendiri dan menyewa apartemen tua yang dekat dengan sekolah dimana aku akan belajar selama tiga tahun disana.

awalnya adiknya ibuku ini menentangku meninggalkan rumah untuk tinggal sendiri. tetapi, dengan alasan aku ingin mandiri dan mencari pengalaman hidup, adiknya ibuku setuju dengan syarat, aku harus kembali kerumahnya dua minggu sekali dan memberikan alamat dimana aku akan tinggal. tentu saja aku hanya mengangguk dan setuju(tentu saja aku tidak ada niatan untuk kembali ke rumah tersebut apalagi memberi tahukan alamat apartemen yang aku tinggali saat ini.)

aku sudah membayar terlebih dahulu untuk 3 bulan kedepan. hanya itu yang aku punya dari hasil menjual smartphone. uang warisanku masih di pegang oleh pengurusku yaitu adiknya ibuku, karena aku masih dibawah umur yaitu (16 tahun). dan aku hanya akan menerima uang warisan jika aku sudah lulus dari SMA. dan itu lama sekali... kemungkinan uang tersebut sudah habis jadi aku tidak terlalu berharap atau memikirkan uang warisan tersebut.

karena aku masih berstatus pelajar, jadi aku tidak bisa bekerja secara resmi. aku hanya bisa bekerja sebagai pekerja paruh waktu dengan bayaran yang... untungnya sekolah yang akan aku masuki tidak mempunyai larangan siswa/siswi untuk bekerja paruh waktu.

jujur saja, aku tidak mengharapkan ataupun bersemangat atas kesempatan kedua ini. tidak ada yang berbeda dari kehidupan ini dan sebelumnya.

banyak yang membenciku atas apa yang tidak aku lakukan. bahkan di sekolahpun, aku di jadikan kambing hitam dan tuduh pencuri.

pengurusku dan kedua putrinya semakin membenci diriku. karena mempermalukan mereka... aku mencoba membuktikan jika aku tidak melakukan hal tersebut, tetapi mereka sama sekali tidak percaya sedikitpun. bahkan guru dan yang lainnya tidak memihakku dan memintaku untuk mengakui hal yang tidak aku lakukan.

aku hanya bisa pasrah dan tidak mengatakan apapun lagi. aku menatap mereka seperti orang yang tidak akan aku kenali lagi seumur hidupku. dalam hati aku berjanji tidak akan pernah membantu mereka meskipun mereka akan mati.

alasan kenapa aku di jadikan kambing hitam adalah, aku bisa di bilang anak yang aneh(dari yang mereka lihat), tidak bersosialita dan hanya melihat kedepan dengan tatapan kosong.

setelah mengumpulkan nyawa, aku berpakaian yang mudah bergerak.

karena ini masih jam 4 pagi, aku melakukan kebiasaan lamaku yaitu berjoging dan pemanasan peregangan tubuh.

ini adalah kebiasaanku dikehidupan sebelumnya. jika aku tidak berolahraga setiap hari, aku sudah mati di yang sangat muda karena konsumsi rokok dan alkohol yang berlebihan.

sambil membawa set mp3, aku berjoging sambil menghirup nafas segar dari embun pagi...

[SFX: Netral - Bukalapak]