setelah berjogging, aku langsung mengambil beras dan mencuci beras tersebut dan memasukannya ke dalam rice cooker. aku beruntung karena penghuni sebelumnya tidak membawa rico cooker tersebut dan meninggalkannya di apartemen ini. aku hanya bisa membeli beras untuk 1 bulan jika aku menghemat dan hanya makan satu kali sehari.
aku juga enggan meminta bantuan karena hal bodoh yaitu harga diri. dan aku tahu persis keuangan adik ibuku seperti apa. dia harus memberi makan dan menyekolahkan 3 orang sendirian. apalagi saat ini kedua putrinya sudah berada di bangku kelas 2 SMA, pengeluaran pun bertambah. warisan yang aku terimapun tidaklah banyak. uang tersebut hanya cukup untuk menyekolahkanku sampai SMA tidak dengan makanannya. itulah kenapa aku tidak mengambil atau membawa barang yang dia berikan, apalagi meminta uang. walaupun mereka membenciku, tetapi aku bisa memahaminya, aku hanyalah seorang yang mengganggu keharmonian keluarga mereka. semenjak kedatanganku, bibi selalu pulang larut malam, itulah alasan utama kedua putrinya membenciku. yang kedua adalah, mereka di kucilkan oleh teman sekelas mereka dikarenakan oleh kasus pencurian yang tersangka(menurut mereka) aku.
aku berhenti membenarkan mereka. dan satu-satunya masa kecilku, memutuskan hubungan persahabatan.
jujur saja, itu masih terasa sakit... tetapi aku sudah menduga akan perlakuan tersebut.
setelahnya kalian bisa menebaknya... sekolah maupun rumah, bagaikan neraka bagiku.
tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama, hanya beberapa bulan saja.
sebenarnya, para guru dan pihak sekolah sudah mengadakan rapat untuk mengeluarkanku atau tidak, tetapi mereka tidak jadi melakukannya karena mereka sudah tahu pelakunya dari CCTV. dan kepala sekolah tidak bisa memberitahu siapa pelakunya karena anak tersebut, salah satu donatur tertinggi di sekolah tersebut.
pihak sekolah hanya bisa meminta maaf dan mengatakan jika hal tersebut adalah kelalaian oleh seorang petugas kebersihan yang menemukan barang tersebut dan memasukannya ke dalam tas yang kebetulan miliku.
mendengar pengumuman tersebut, aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.
meskipun dengan pengumuman tersebut, tidak ada yang meminta maaf kepadaku, mereka mulai mengabaikanku seperti anak kecil yang sudah bosan dengan mainannya.
pada saat itu, aku berharap teman masa kecilku meminta maaf kepadaku lalu kita bisa berteman kembali seperti sebelumnya. sayangnya, hal itu tidak pernah terjadi. dia bahkan menghindariku dan sampai berpura-pura tidak mengenaliku.
dari situ, kehidupan keduaku menjadi tidak jauh berbeda dengan yang pertama. aku memilih tidak berinteraksi dan menjalin hubungan atau bersosialita seperti hewan-hewan yang seperti manusia diluar sana.
sambil menunggu nasi matang, aku pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhku yang penuh keringat setelah berolahraga.
perlakuan mereka di rumah tidak ada yang berubah. malah mereka semakin menjadi-jadi setelah aku kepergok memakan makanan sisa saat tengah malam.
"apa yang kau lakukan? pergi diam-diam ke dapur seperti tikus?"
"aku minta maaf..." aku bilang, menundukan kepalaku dan kembali ke kamarku dengan perut yang keroncongan.
karena aku hanya mendapatkan sarapan saja, tubuhku masih dalam pertumbuhan, sarapan di pagi hari saja tidak cukup untuk perutku waktu itu. aku juga tidak mau mengganggu waktu kumpul mereka saat makan malam. hawa nafsu mereka akan berkurang hanya dengan keberadaanku saja, jadi aku tidak pernah ikut makan malam dengan mereka.
aku akan memakan sisa makanan yang mereka tidak habiskan setelah mereka tidur.
tetapi setelah di ketahui putri kembar, mulai saat itu, tidak ada makanan yang tersisa.... bahkan tidak ada noda sedikitpun...
aku hanya bisa menghela nafas.
mulai saat itu aku mencari pekerjaan paruh waktu, namun tidak ada yang mau menerima anak di bawah umur karena hal tersebut ilegal di jepang.
disaat aku akan pulang kerumah, aku melihat seorang nenek-nenek membawa sebuah gerobak yang berisikan bibit tanaman hias.
karena aku orangnya tidak tegaan melihat nenek lansia menarik grobak yang penuh dengan tanaman hias, ~akupun membantu nenek tersebut dengan menaiki gerobak tersebut(canda). meskipun kelihatannya sangat berat, dengan tubuhku yang terlatih dan sering olahraga, aku berhasil mengantarkan nenek sambil membawa tanaman hias tersebut ke rumahnya.
nenek ini bernama nenek Chiyo. dia tinggal sendirian karena anak-anak nya sudah mempunyai keluarga mereka masing-masing dan tinggal diluar kota.
anak-anak nenek chiyo ingin mengurus nenek chiyo bersama mereka, namun nenek chiyo menolak. alasannya nenek chiyo lebih suka di perkampungan dan dia ingin menghabiskan sisa waktunya di rumah alm suaminya ini. seminggu sekali, anak dan cucunya berkunjung ke rumah nenek chiyo untuk melihat keadaannya dan membantu menjual bibit-bibit tanaman hias.
dengan nafas berat, aku duduk di tanah beristirahat sambil memulihkan tenaga untuk berjalan pulang.
sejujurnya aku sudah tidak mempunyai tenaga, beberapa kali aku akan pingsan saat membawa gerobak nenek chiyo.
~semua aku lakukan demi istri cosplay sagiri~ (canda).
disaat aku akan berdiri dan pulang, nenek chiyo memanggilku sambil membawa jus jeruk dan onigiri.
"kamu pasti capek kan? nenek buatkan kamu jus. penglihatan nenek sudah semakin memburuk jadi anak dan cucu nenek melarang untuk memasak sendirian. jadi nenek hanya bisa membuat onigiri biasa saja." nenek chiyo bilang sambil membawa terai.
"tapi aku sudah mau pulang nek, aku takut orang-orang dirumah mengkhawatirkanku." jawabku
aku menghampiri nenek chiyo dan membawakan terai tersebut lalu duduk di lantai.
nenek chiyo tersenyum hangat... senyumannya seperti seorang nenek yang melihat kebohongan kecil dari cucuknya.
"nenek tidak ingin berhutang budi. kamu makanlah ini dan pulihkan tenaga, baru kamu bisa pergi." nenek chiyo mengelus kepalaku dengan lembut. sudah lama sekali aku tidak merasakan kehangatan...
aku mengangguk, dan menerima kehangatan dari nenek chiyo seperti anak-anak pada umumnya.
mulai saat itu, setiap harinya aku membantu nenek chiyo untuk merawat dan belajar berbotani dari keluarga nenek chiyo...
dan aku di bayar cukup untuk saku jajanku, tetapi aku memilih untuk menabung uang tersebut jika suatu saat nanti aku akan hidup sendiri.
karena nenek chiyo, aku masih bisa bertahan dari kelaparan selama 3 tahun terakhir.
tetapi... aku tidak bisa memakan makanan lain selain onigiri.
jika aku memakan makanan yang enak atau selain onigiri, perutku akan sakit setiap kalinya...
aku tidak memberitahu siapapun karena takut akan merepotkan seseorang.
bisa di bilang ini termasuk prolog ya, karena chapter yang sebenarnya akan ada judulnya tidak hanya tulisan chapter di bagian atas jadi stay tune~