"Kau sudah pulang? Tumben sekali pulang lebih cepat." Darren tiba-tiba saja datang dari arah dapur. Dia sedikit terkejut saat melihat Alaric yang kini sedang duduk di atas sofa, menyandarkan dirinya di sana.
"Aku banyak kerjaan." Jawab Alaric dengan dinginnya. Pria itu terlihat tidak peduli dengan pertanyaan Darren. Dia sedang sedikit sensitif dengan sahabatnya satu itu.
"Ada apa denganmu? Kau sepertinya marah padaku." Darren bisa merasakan hal itu. Tatapan mata Alaric seolah menjelaskan semuanya. Bukan hanya sehari dua hari mereka berteman. Tetapi, bertahun-tahun.
Alaric terlihat tidak peduli dengan pertanyaan yang Darren lontarkan. Dia memilih untuk membuang muka dan pergi begitu saja. Lagi, Darren merasa kebingungan dan bertanya-tanya. Mengapa suasana hatinya buruk? Mengapa dia marah pada Darren? Apa Darren melakukan sebuah kesalahan? Setidaknya itulah pertanyaan yang terngiang-ngiang di pikiran Darren.
"Aneh sekali dia." Cibir Darren sembari berlalu begitu saja.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com