"Mas, bangun sayang." panggil Nayla setelah habis subuhan Ardian tertidur lagi karena merasakan nyeri pada jahitannya.
"Mas, ayo dong bangun sayang." ucap Nayla menarik pundak Ardian agar menghadap dirinya.
Dengan refleks Ardian menghadap ke arah Nayla kemudian memeluk pinggang Nayla dengan manja.
"Sudah jam berapa Nay?" tanya Ardian dengan matanya yang masih terpejam Menenggelamkan kepalanya di pangkuan Nayla.
"Sudah jam enam Mas, kalau kita datang ke rumah sakit siang, antrinya akan lama Mas." ucap Nayla sambil membelai rambut tebal Ardian.
"Ya Nay, sebentar lagi ya Nay, aku masih ingin tidur sebentar di pangkuanmu." ucap Ardian semakin erat memeluk perut Nayla yang masih terlihat rata.
"Hem, Mas Ardian tidak mengidam kan?" tanya Nayla yang melihat Ardian terlihat sedikit manja sejak kehamilannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com