Setelah Dokter pulang, Dean perlahan perlahan membuka mata dan meringis kesakitan saat menggeliat, kemudian memegangi perutnya yang terasa sangat sakit. Dia melirik sekeliling yang merupakan sebuah kamar bernuansa putih namun banyak sekali poster khas dengan wanita.
Perlahan, Dean duduk dan menggunakan bantal sebagai sandaran punggungnya. Dia mengingat kejadian terakhir sebelum pingsan adalah dihajar oleh dua preman yang hendak merampokku. 'Kenapa aku tidak mati saja?' batinnya dengan penuh sesal kembali teringat pada masalahnya.
Ceklek
Niko memasuki kamar dengan membawa nasi kotak dan sebotol air mineral. Dia tersenyum simpul menatap Dean yang akhirnya sudah sadar. "Hay, Bro. Akhirnya kamu sadar. Aku kira kamu akan mati."
"Apa kamu yang menolongku?" tanya Dean sambil menatap Niko yang sangat asing untuknya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com