Saat malam tepatnya pukul sembilan, Bryana mengusap wajahnya yang masih beralaskan make up tipis dengan menggunakan pembersih wajah. Dia sudah siap tidur karena sudah mengenakan piyama berwarna putih tanpa kain pada bagian lengan dan membiarkan rambutnya tergerai indah.
Dean yang sudah memastikan keadaan di luar sudah aman pun kembali ke kamar dan langsung mengunci pintu kamar itu. Dia tersenyum menatap Bryana yang sedang duduk di kursi meja rias, kemudian menghampiri nya dan merangkul nya dari belakang.
"Apa anak-anak sudah tidur?" tanya Dean.
"Belum, mereka meminta mu untuk membacakan komik sebelum mereka tidur," jelas Bryana sambil menatap pantulan dirinya bersama Dean di cermin.
"Benarkah begitu? Aku kira mereka sudah tidur." Dean tampak kecewa dan hendak melepas pelukan Bryana.
"Tapi bohong!" seru Bryana sembari terkekeh melihat Dean yang langsung murung.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com