"Tidak. Kenapa kamu bertanya begitu? Apa aku terlihat seperti orang sakit?" Monica malah balik bertanya.
Bryana merubah posisinya jadi berbaring di samping Aidyn yang terdiam memainkan topinya yang dilepas sembari menatap dedaunan di atasnya yang berjarak sekitar 20 meter karena pohon itu sangat tinggi. "Kamu terlihat pucat, dan biasanya kamu selalu bangun pagi untuk membuatkan sarapan untuk kak Raymond."
"Aku baik-baik saja, Bryana. Aku hanya sedih karena merindukan suasana kota Bandung dan Jakarta. Di sini sepi, beruntung ada Calvin dan Sofia yang datang untuk berliburan," ucap Monica menunjukkan kesedihan.
Bryana menghela napas, mengulurkan tangannya supaya kameranya dapat memperlihatkan dirinya dan juga Aidyn. "Aku harap mereka tidak menyusahkan mu ataupun kak Raymond."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com