webnovel

Bab 3 Sakit nggak?

Akbar Pov

Ini pertama kalinya aku menangani pasien segugup ini. Dari awal perempuan itu masuk aku langsung teringat kejadian itu. Namun aku harus profesional, bagaimanapun caranya aku harus terlihat biasa aja didepan pasien. Agar mereka tetap nyaman dan terus berkunjung ke klinik ini.

Saat aku memasangkan Mouth Gate agar mulut sang pasien selalu terbuka saat pemeriksaan, perempuan yang bernama Alana Sukma ini telihat lucu. Walau kondisi gigi perempuan ini tidak begitu rapi, namun entah kenapa aku gemas melihat muka ini. Baru kali ini juga aku gemas dengan seorang cewek.

Aku masih fokus dengan setiap langkah yang ku lakukan. Tiba tiba perempuan ini terkejut membuatku khawatir, apakah aku menyakitinya. Setelah itu aku tambah hati hati dengan tindakanku selanjutnnya. Aku tak mau membuat perempuan ini merasakan sakit. Ya walaupun nanti kalau pengaruh obat bius itu hilang, dia akan merasakan sakit pada umumnya sih.

Pencabutan gigi sudah selesai, entah kenapa aku merasa berat saat ditinggal pulang olehnya. Tanpa sadar aku bahkan menggenggam tangannya terlalu lama saat itu. Hal itu bahkan membuatku salah tingkah.

Waw ini pertama kali dalam hidupku, aku bisa salah tingkah dihadapan perempuan bahkan baru resmi berkenalan beberapa menit yang lalu. Ada yang gak beres denganku akhir akhir ini.

Author Pov

Sekarang setiap malam hari sebelum tidur Lani memiliki kebiasaan yang memang harusnya dari dulu ia lakukan, yaitu sikat gigi. Biasanya Lani hanya sikat gigi saat mandi atau sebelum pergi, dan sekarang ia meniatkan diri untuk selalu sikat gigi sebelum tidur, agar tak ada gigi yang berlubang seperti dulu.

Seusai sikat gigi Lani sudah berbaring di kasur tercintanya, beruntung sekarang kondisi giginya membaik. Sempat merasakan sakit sore tadi, namun bisa teratasi dengan obat yang diberikan dari klinik.

Ting..

Ponsel Lani berbunyi menandakan ada pesan masuk.

+628.....

Nomer baru, rasa penasaran lani meningkat. Siapa malam malam seperti ini mengirimi dia pesan.

Hai

Belum sempat dibalas sudah muncul pesan lainnya, terlebih dia masih Online

Selamat malam, saya Akbar

Membaca pesan itu aku penasaran Akbar?. Sepertinya Lani tak memiliki teman bernama Akbar sejauh ini. Lalu Lani akhirnya membalas pesan tersebut

Selamat malam juga, maaf Akbar siapa ya

Saya Akbar yang tadi cabut gigi kamu

Lani kaget ternyata sang dokter yang tadi sore mencabut giginya. Ada apa gerangan sampai sang dokter mengubunginya. Lagi lagi belum sempat membalas, sang dokter sudah mengirim pesan lagi.

Maaf sebelumnya saya dapat nomor kamu dari data pasien.

Owh iya dok, ada apa dokter menghubungi saya?

Lani masih penasaran kenapa dokter ini menghubunginya. Terlihat dikolom chat sang dokter terus mengetik namun tak kunjung muncul pesannya. Sejenak Lani letakkan ponselnya untuk mengambil minum yang selalu ia sediakan disamping tempat tidur. Lalu ia membuka kembali ponselnya.

Bagaimana kondisi gigi anda sekarang?

Sakit nggak?

Kondisi gigi saya baik baik saja dok, tadi sore mungkin karena biusnya sudah habis sempat merasakan sakit

Namun setelah saya minum obatnya, sekarang sudah tidak apa apa

Jawab Lani menjelaskan kondisinya. Beberapa menit tak ada balasan akhirnya Lani putuskan untuk tidur. Ia mengira kalau sang dokter butuh testimoni untuk kliniknya, maka Lani membalasnya dengan detail.

Dilain tempat,

Akbar terus gelisah, bahkan ia belum pulang dari klinik padahal sudah 2 jam yang lalu klinik ini tutup. Semua staf sudah pulang kecuali security yang memang berjaga secara bergantian.

Akbar masih penasaran dengan sosok yang ia tabrak didepan klinik ini. Bahkan dia ingin tahu kondisinya saat ini. Saat membaca riwayat pasien ia menemukan nomer ponselnya.

Dengan keberanian ia menghubungi perempuan itu dengan menyimpan nomornya diberi nama Alani Sukma.

Saat pesan terbalas, Akbarpun klimpungan antara senang dan bingung apa yang harus ia ketik. Hingga Alani membalas kalau kondisinya baik baik saja membuat Akbar senang.

Akbar masih memandangi ponselnya, ia tak tau harus membalas apa lagi. Kemudian foto profil Alani muncul, karena sebelumnnya saat menghubungi Lani di chat pertamanya tak terlihat foto profil perempuan itu. Mungkin sang pemilik nomer sudah menyimpan kontak Akbar sehingga foto profil terlihat.

Akbar memandangi foto profil kontak Lani, ia senyum senyum sendiri. Hingga akhirnya suara ketukan pintu menyadarkan Akbar.

Tok Tok Tok,

“Dokter Akbar.... Saya Paijo” ucap salah satu security

“Buka aja gak di kunci pak paijo” balas Akbar lalu menutup layar ponselnya.

“Maaf sebelumnya itu motor dokter mau saya masukkan atau engga dok?. Soalnya udah malam”

“Owh nggak usah pak, saya mau pulang aja ini bentar lagi saya keluar”

“Baik dok, saya kira tadi dokter mau bermalam disini.”

“Hehehe berubah pikiran pak, mau balik aja” ucap Akbar merapikan meja kerjanya dan memasukkan ponsel ke saku jaketnya.

Sesampainya di apartemen, Akbar lalu membersihkan diri dan berganti pakaian santai. Kemudian ia mengisi perut, teringat ia makan terakhir kali saat makan siang tadi.

Saat disela sela makan, ia mendengar beberapa notifikasi ponselnya. Lalu ia membuka ponsel, namun hanya pesan dari grup dan beberapa teman yang memang sering mengirimkannya pesan.

Lagi lagi Akbar membuka kolom chat Alani Sukma, ia bahkan belum membalas pesan terakhir dari perempuan itu. Kemudian ia membuka foto profil Lani lagi dan menyenderkan ponselnya di depan gelas agar bersandar menghadap kearah Akbar.

Malam ini Akbar makan bersama foto Lani. Entah tak ada bosannya Akbar memandangi foto itu. Foto dimana terdapat sosok Lani yang duduk menyamping dan terlihat tersenyum dengan background pemandangan alam yang indah.

Setelah makan, Akbar sudah masuk kedalam kamar. Ia berbaring dan membuka ponselnya kembali. Seperti mengingat sesuatu, Akbar bangun dari rebahannya lalu ia membuka salah satu media sosial yang biasanya orang gunakan untuk mengshare foto.

Disana Akbar mengetikkan naman Alani Sukma. Ada beberapa akun dengan nama yang mirip, hingga ia menemukan akun “Sukma_Lani”. Di akun tersebut ada banyak foto yang ia unggah. Namun, banyak foto berisi tentang pemandangan atau foto kebersamaan dengan teman temannya. Hingga satu foto menampilkan Lani berada dibagian depan bersama teman temannya disana. Wajah lani sangat terlihat disini, secara langsung Akbar menscreenshot foto itu.

Setelah mengambil foto tersebut, Akbar mengcrop bagian Lani saja. Hal itu membuat Akbar secara tak sadar ikut tersenyum memperhatikan foto lani yang sedang tersenyum.

Akbar belum sadar bahwa kelakuannya seperti remaja kasmaran. Bahkan ia menjadi stalker malam ini dan menyimpan foto perempuan itu. Hingga Akbar tertidur sambil memandangi ponselnya, bahkan ia berharap ia bangun tidur bertemu dengan perempuan tersebut. Dan sampe saat ini Akbar tak tau apa yang terjadi sama dirinya.