webnovel

Moirai Valentine

WARNING! MATURE CONTENT 18+ (Harap bijak untuk memilih bacaan, terdapat kata umpatan dan sindiran.) Volume 2 : Lakhesis :Conneching thread. Maura Magen memilih untuk pergi sejauh mungkin setelah dikhianati dan di tipu oleh kekasihnya Erlangga Lorenzo. Pria yang lebih memilih mencampakkannya dan menikahi gadis sederajat dibandingkan menepati janji-janji manisnya dulu. Meninggalkan Maura yang hancur berkeping-keping bersama buah hati yang ada di dalam kandungannya, sampai kebenciannya mengubah sosok Maura untuk memutuskan benang pengikat yang terjalin di masalalu. Bisakah Maura memasang topeng besi dan memutuskan pengikat itu saat mereka di pertemukan lagi dengan keadaan yang berbeda? Volume 1 : Klotho :First destiny and chaos. Tiga kata yang bisa Maura Magen tangkap di valentine tahun ini. Pertama, kecemburuan. Gebetannya yang sudah dia puja-puja sejak tahun pertama malah berakhir pacaran dengan sahabatnya sendiri. Kedua, kekesalan. Bagi remaja lainnya valentine adalah hari paling romantis di sepanjang tahun. Tapi baginya valentine sama dengan makan hati, karena dia single alias jomblo, kampret! Ketiga, kesialan. Seolah takdir sedang bercanda dengannya. Bagaimana mungkin seorang Erlangga Orion Lorenzo mengirimi surat cinta untuknya? Ig : _Yamarara

YAMARARA · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
386 Chs

Janji Kencan

-Moirai Valentine-

Ada kalanya sesuatu yang kita harapkan tidak bisa tercapai sepenuhnya. Entah itu nyangkut di suatu tempat atau memang bukan takdir kita untuk memiliki.

----------------------------------

Sebenarnya ada beragam alasan yang bisa Maura gunakan untuk menghindari kehebohan di dalam kelasnya. Namun karena dia setia kawan dan kelewat baik maka ia urungkan niatnya untuk berpura-pura sakit dan kabur ke uks.

Kegaduhan di dalam kelasnya sudah bukan pertama kali, melainkan amalan rutin. Baik itu ada atau tidaknya si Profesor yang mengajar di kelas.

Faktanya kelas ini akan tetap seramai pasar malam, damn it!

"Lapar Ra?"

Di sela-sela lamunannya, suara Luna berdengung di telinga. Maura mendongkrak, ia tinggalkan sesaat tumpukan buku yang sedari tadi menjadi bantalnya.

"Belum jam istirahat bukan?"

Luna mengangguk, "Tapi kita juga tidak ada kerjaan di sini, soal ini terlalu sulit untuk kapasitas otaku yang limit." Ia melemparkan bukunya tepat di samping meja Maura.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com