"Hai! Apa kau yang bernama Rena?" tanya Primus. Ia sengaja menunggu wanita itu sepulang kerja.
'Wah! Pak Primus menungguku di sini. Senyumannya manis sekali.'
Gadis petugas kebersihan itu menggumam senang dalam hati. Ia pikir, Primus tertarik padanya. Dengan senyum tipis dan wajah tersipu malu, ia mengangguk, membenarkan dugaan laki-laki itu.
"Bisa kita bicara sebentar?" Primus terus memasang wajah tersenyum senang. Gadis itu tidak tahu, hati laki-laki itu sedang terbakar mengingat kata-kata pedas dari bibir Rena di kantin tadi siang.
"Bi-bisa, Pak," jawab Rena. Gadis itu berusia sembilan belas tahun sekarang. Usia yang paling tidak disukai oleh Primus. Ia paling anti dengan gadis yang terpaut jauh di bawahnya.
"Kita bicara di tempat lain. Pakai helm-nya," ucap Primus sambil menyerahkan helm kepada Rena.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com