"Belum tahu, Sayang. Mama belum memeriksakannya," jawab Mentari sambil merapikan rambut Ichi yang sudah panjang. "Ichi sudah gondrong, nih. Besok potong rambut, ya." Mentari mengalihkan pembicaraan. Ia takut hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan dugaan dokter. Bagaimana jika mereka kecewa nanti?
Ran masuk ke kamar sambil membawa testpack. Ia memberikannya kepada Tari, lalu menggendong Ichi keluar. Lebih cepat dipastikan itu lebih baik.
"Harus sekarang, nih? Aku gugup sekali," gumam Mentari di dalam kamar mandi.
Ia mondar-mandir dengan resah. Tari sangat takut jika hasilnya tidak sesuai harapan. Ichi, Ran, dan pastinya William sangat senang jika Mentari benar-benar hamil. Ia pun sangat berharap hasilnya positif.
Mentari membulatkan tekadnya, lalu mulai menampung cairan di dalam tabung kecil berdiameter tiga sentimeter dengan tinggi empat sentimeter. Ia melakukan tes sesuai anjuran dokter. Matanya terpejam rapat selama menunggu cairan itu menampakan hasil di alat tes kehamilan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com