Diabaikan lagi

"Selamat siang, Bu," sapa lima orang petugas kebersihan.

Mereka baru menyelesaikan pekerjaan. Mentari mempekerjakan mereka lebih dulu dibanding para staff. Ia melihat sekeliling ruangan yang akan dipakainya.

"Apakah ada yang perlu ditambahkan, Bu?" tanya mereka.

"Tidak ada. Ruangan ini sudah cukup nyaman. Oh, lukisan yang saya berikan, apakah itu sudah selesai dibingkai?"

"Sudah, Bu. Kemarin, pegawai percetakan sudah mengantarkan lukisan itu. Lukisan aslinya masih di tempat percetakan. Pegawai percetakan menitip pesan agar, Ibu, yang mengambil lukisan aslinya."

"Oh, begitu. Saya akan mengambilnya setelah menjemput pak Wahyu di rumah sakit. Terima kasih atas kerja keras kalian."

"Ada satu pesan lagi, Bu. Dari pihak yang mendekorasi gedung. Katanya, mereka sudah selesai melakukan tugas mereka dan meminta Ibu melunasi sisa pembayaran."

"Astaga! Hampir saja aku lupa. Terima kasih, ya. Namamu …."

"Evelyn, Bu." Gadis petugas kebersihan itu menjawab sambil tersenyum lebar.