webnovel

Mimpi

PENGUMUMAN! Buku 1 TAMAT [Berlanjut ke Buku 2 dengan Judul MIMPI: Takdir Yang Hadir] Catatan: Buku ini akan dibagi jadi 3/trilogi. Buku 1: MIMPI (Isi 202 bab) Buku 2: MIMPI: Takdir Yang Hadir (Segera!) Buku 3: MIMPI: Akhir Sebuah Takdir (Belum) . . SINOPSIS: Renji Isamu. Pria 29 Tahun. Biseksual. Novelis BL selebriti nomor 1 Di Jepang. Tampan, berdompet tebal, professional, namun sebenarnya tidak bahagia. Renji terbiasa melakukan one night stand. Dengan lelaki. Dengan perempuan. Dengan teman. Dengan pelacur. Baginya semua sama saja. Di masa lalu Renji tidak seperti itu. Hanya saja kekecewaan yang mendalam telah merubahnya. Karena sang ayah membenci dirinya yang bisa mencintai laki-laki juga, Renji terpisah dari Veer dan keluarganya dari Jerman. Dia lalu melarikan diri ... Dan kemudian hidup seorang diri di Jepang. Di Jepang Renji jatuh cinta lagi dengan Jean. Seorang gadis. Tapi, lagi-lagi dia jatuh patah. Dan saat dia akan serius dengan Haru, seorang lelaki, kenyataan telah menamparnya keras-keras. Dua kali gagal pernikahan. Renji tidak ingin menjalani kehidupan romansa dan persetan dengan segalanya. Namun, pada suatu hari Renji bertemu dengan Ginnan Takahashi. Seorang gigolo. Pelacur pria di sebuah bar 24 Jam. Mereka bertemu tanpa sengaja. Mereka saling menatap tanpa rencana. Dan mereka jatuh cinta dengan begitu banyak cerita. . . . NB: Biseksual adalah kecenderungan bisa mencintai laki-laki maupun perempuan sekaligus. . . IG: @mimpi_work (CEK DAN FOLLOW. BERISI VISUAL PARA TOKOH DAN SETTING DI DALAM NOVEL)

Om_Rengginnang
Peringkat tidak cukup
220 Chs

Bab 41: Edward Robert 1

Meski samar, Ginnan mendegar alunan biola mendayu-dayu dari seberang sana. Jika diteliti lebih lagi, ada dentingan gelas-gelas wine juga. Oh... Renji mungkin sedang menghadiri pesta sekarang. Mengagumkan. Jika perkiraannya memang benar, pesta macam apa yang membuat pria itu tak mengajaknya?

"Tidak kok. Tidak ada..." Tenggorokan Ginnan terasa kering seketika. "Tapi disini memang indah..." katanya dengan senyum yang ditahan. "Aku tak tahu apa nama gedungnya, tapi tadi sudah ada satu foto yang kuambil. Jadi, mau lihat?"

Secara ajaib, Renji justru mendecih. "Tunggu disana," katanya. Mendadak kembali jadi sosok Renji otoriter. "Cari kursi, duduk, dan jangan bergerak kemana pun. Cukup sepuluh menit."

"Hah?"

"Lakukan saja kataku."

Setelah itu, sambungan telpon pun terputus.

Ginnan memandang layar ponselnya. Diam. Ini bukan pertama kali Renji berlaku sangat aneh. Ginnan tahu pria itu pasti punya alasan, tapi semakin mengenalnya... rasanya semakin sulit.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com