Lanjutan Episode 13.
Udah gitu manggilin pasukan-pasukan pula, keroyokan.
....
" Ya begitulah den, nah si guru langsung bersiaga, dan menyiapkan kuda-kuda. Karena dirasa, dia akan menerima serangan dari makhluk tersebut beserta para pengikut"
...
whooooosssshh....
Makhluk tersebut menyerang, disertai angin yang kencang.
...
" Kau takkan mampu menahan ini bodoh"
ucap makhluk yang menyuruh para pengikutnya menyerang guru tersebut.
" Aku akan berusaha sekuat tenagaku demi dia! Muridku!
Jangan licik!
Berani main belakang kalian!akan ku tangkap kalian satu persatu! Rasakan ini"
....
Walau agak kewalahan menghadapi serangan, namun sang guru berhasil menghalau dan mengalahkan pasukan lapis pertama.
Dan mengurung pasukan tersebut di depan 'buto'
...
" Si buto marah den karena pasukannya bisa dikalahkan. Tapi sayangnya, itu baru lapis pertama den. Si buto manggil lagi pasukan keduanya"
.
" Walah, dibuat berlapis-lapis ya pak, udah gitu licik banget nyerang dari belakang.
Dendi kira, selesai itu langsung ngadepin buto nya pak. Ternyata malah manggil lagi"
.
" Yaa begitulah den, balik lagi soal sifat. Selain sombong, dan penghasut, mereka pun licik den. Segala macam cara bakal dikerahkan demi menggelincirkan atau demi tujuan buruk dari mereka terhadap manusia"
.
" Hmmm... Maka dari itu kenapa manusia harus saling tolong menolong, dan saling berbuat baik pada sesamanya ya. Karna akan dimanfaatkan dan ditunggangi oleh jin dan syaitan yang terkutuk itu"
.
" Nah betul sekali, sampai disini kamu paham ya. Ada nilai-nilai dan norma yang terkandung dari cerita ini den, mangkanya bapak ceritain ke kamu, sedikit banyaknya kamu bakal paham sendiri.
Cepat atau lambat kamu merasakan itu sendiri den, tanpa bapak di samping kamu"
.
" Hehe iya pak terimakasih, lanjut pak"
.
" Kejadian itu berangsur angsur sampai ke enam kalinya den. Sampai si guru ini kehabisan energi. Terkuras oleh pasukan yang datang lagi, datang lagi, juga keroyokan"
.
" Waduhh, ganas juga ya. Gabisa dianggap remeh. Ohh karena pasukan itu menyatukan kekuatan yang menyebabkan guru tersebut melemah ya pak.
Tapi, si guru kena serangan dari pasukan-pasukan itu gak pak? Maksudnya, kena serangan yang signifikan gitu"
.
"Ohiya pasti den, bahkan si guru sempat tersungkur di lantai karena serangan yang bertubi-tubi dari mereka. Jadi, saat gurunya mengambil nafas untuk membuat tameng, dia diserang dari belakang tanpa diketahui.
Yang akhirnya, dia tersungkur ke lantai. Konyolnya lagi, guru itu ditertawai oleh si buto den.
Nah dari saat itu, kekuatan gurunya drastis menurun, tapi demi menyelamatkan si murid, dia sangat bertekad untuk bangkit dan tetap bertahan, demi muridnya. Kakinya terluka secara ghaib.
Akhirnya dia duduk bersila karena kelelahan, juga merasa kakinya kesakitan. Dia segera membuat benteng yang agak tebal terlebih dahulu untuk dirinya, di sela-sela mereka mentertawakan guru tersebut. Setelah dirasa cukup, guru itu menyerang balik pasukan tersebut. Dengan satu tangannya menghempaskan serangan. Dan tangan lainnya menggebrak lantai.
Alhasil, pasukannya terpental dan terluka cukup parah. Saat itu juga sang guru menarik semua pasukan yang terluka kedalam kurungan ghaib. Maka terdiamlah si buto, yang tadinya tertawa geli.
Nahhh, makhluk yang berkepala dua di belakang buto, menyuruh buto untuk segera mundur. Dan keluar dari raga si murid ini den. Saat itu juga, raga murid ini terjatuh ke lantai. Efek keluarnya buto yang merasuki tubuh muridnya"
.
" Wahh.. Kuat juga tekadnya ya pak, walaupun guru itu sudah terluka. Tapi dia berusaha dengan cara lain mengalahkan pasukan tersebut"
Jangan menganggap remeh suatu hal meskipun tingkatnya di bawah dari kita.