Selang Waktu | Ep.15 | ANGKER

Lanjutan Episode 14.

dia berusaha dengan cara lain untuk mengalahkan pasukan tersebut.

....

Saudaranya kemudian menghampiri tubuh murid itu yang tersungkur, dan menggotongnya kembali ke atas kasur.

Dengan sisa energi, guru itu mengambil tiga botol air yang dibacakan mantra.

Satu botol untuk menyiprati wajah muridnya, dan menyiram keliling bawah kasurnya, satu botol lain di siramkan ke depan pintu kamar muridnya, dan satu lagi untuk diminum oleh guru tersebut.

Guru itu beristirahat sejenak sebelum akhirnya berpamitan. Memastikan bahwa setidaknya suasana saat itu mulai tenang.

. . . .

.

" Guru itu pulang den, setelah ngasih air doa ke saudaranya. Supaya air yang tersisa untuk disiramkan di sudut-sudut rumah, juga di depan pintu masuk rumah tersebut. Setelah guru itu kembali kerumahnya sendiri"

.

" Dia baca ayat suci atau gimana sih yang bapak bilang mantra itu?"

.

" Ya mungkin bisa saja di bacakan ayat suci juga den. Jadi, dalam hal tersebut, setahu bapak, dan menurut bapak, ada pula memang mantra-mantra atau bacaan khusus selain dari doa dan ayat suci den. Bacaan khusus tersebut adalah bacaan kalimat seperti kita bicara, namun ada yang berbahasa sunda, jawa, beragam. Ada pula seperti kidung-kidung. Yang mengandung energi-energi, dalam kepercayaan tertentu den. Tergantung si pembelajar ini mulanya mendalami yang mana.

Semuanya memang dasarnya baik, asalkan niat dan tujuannya baik.

Namun, kalau dasarnya baik, lalu digunakan untuk tujuan yang melenceng, maka terbentuknya akan negatif"

.

"Hmmmm oke oke dendi semakin paham pak. Dalam hal ini, walau sang guru bacanya mantra kata-kata tapi karena itu khusus dan dikhususkan, apalagi tujuannya baik, jadi tetap punya energi di dalamnya ya pak"

.

" Yaaa, betul. Yaa walaupun, kandungan dari ayat suci lebih mengeluarkan daya yang lebih kuat, atau faedah dan unsur manfaat yang terkandung, tapi dalam konteks ini, mantra yang terkesan berbeda atau seperti menyalahi aturan di beberapa pandangan orang lain, tidak sebegitu mestinya diartikan. Makanya bapak beritahu landasannya dulu"

. . . .