webnovel

Tang Xinyan Adalah Wanita Baik-baik

Editor: Wave Literature

Tubuh Tang Xinyan yang langsing dan berkulit mulus terlihat sangat menggoda dan menarik perhatian siapa pun yang melihatnya.

Rambutnya yang panjang yang basah menutupi bahunya. Tetesan air dari rambutnya itu perlahan mengalir turun di sepanjang kulitnya yang mulus.

Saking tertegunnya, Mo Chiwei hanya berdiri diam di sana sampai Tang Xinyan berteriak memintanya keluar. Ia berbalik badan dan menutup pintu.

Ternyata tadi ia tidak pulang, tapi hanya pergi membeli obat herbal pereda rasa sakit untuk Tang Xinyan.

Ia meletakkan obat herbal pereda rasa sakit di meja makan, kemudian berjalan ke jendela dan membuka tirai. Ia berdiri di sana dan memasukkan satu tangan ke dalam saku celananya.

Peristiwa yang barusan terjadi itu melintasi benaknya.

Kulit halus dan indah itu seperti karya lukisan.

Ia menutup matanya dan mengendalikan napasnya yang tak stabil.

….. 

Di dalam kamar tidur.

Tang Xinyan mengambil pakaian di tempat tidur dan memakainya dengan wajah memerah.

Setelah selesai berpakaian, Tang Xinyan berlari ke kamar mandi.

Dia memercikkan air dingin ke wajahnya yang merah.

Selain saat bercinta dengan pria paruh baya itu, ia tidak pernah telanjang di depan pria mana pun.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Tang Xinyan membuka pintu, karena ia berpikir bahwa pria itu telah pergi. 

Ketika berjalan ke ruang tamu, Tang Xinyan tertegun sejenak. Ia melihat Mo Chiwei berdiri di depan jendela dan merokok.

'Mengapa dia belum pergi? Jangan-jangan dia berubah pikiran dan berniat jahat padaku?' pikir Tang Xinyan. 

Tang Xinyan merasa bahwa melarikan diri bukanlah pilihan terbaik. Ia menggigit bibirnya sendiri dan ragu-ragu selama beberapa detik, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini secara langsung.

Tang Xinyan batuk canggung. Ia ingin berbicara pada pria itu. Mo Chiwei menarik kembali pandangannya dari luar jendela dan menoleh ke arah Tang Xinyan.

Entah mengapa, ketika melihat sepasang mata wanita itu, jantung Tang Xinyan berdetak sangat cepat.

Detak jantungnya menjadi seperti ini bukan karena jatuh cinta, tapi ketakutan.

Pria ini memberikan rasa tekanan yang kuat.

Tang Xinyan sedikit mengangkat kepalanya dan berkata dengan kesal, "Apa yang kau lakukan di rumahku? Sebenarnya malam ini kau juga tidak aku rugikan, kan? Anggap saja masalah kita sudah selesai!" Ia ingin Mo Chiwei cepat pergi dari rumahnya agar tidak membuat suasana menjadi lebih canggung dan tidak nyaman.

Tadi, Tang Xinyan memegang alat vital pria itu, dan sekarang pria itu melihat tubuh telanjangnya. Tang Xinyan menganggap bahwa keduanya sudah impas. 

Mo Chiwei menyipitkan matanya dan tidak merespon ucapan Tang Xinyan. Ia berjalan ke meja makan dan menyerahkan obat herbal pereda rasa sakit pada Tang Xinyan. "Minumlah."

'Apa ini? Jangan-jangan dia menaruh obat perangsang?' Tang Xinyan curiga. 

Tang Xinyan mundur dua langkah. Ia meletakkan kedua tangannya di depan dadanya dan menatap pria itu dengan hati-hati. "Tidak mau, aku ini wanita baik-baik!"

Meskipun ketika mabuk tadi ia memiliki keinginan untuk membalas dendam pada Fu Sichen dengan tidur bersama pria lain, namun saat ini ia sadar dan tidak berani melakukannya.

Terlebih lagi, Tang Xinyan tidak perlu membalas dendam dengan cara yang justru akan menghancurkan dirinya sendiri.