webnovel

Mo Chiwei Melihat Tubuh Telanjang Tang Xinyan?

Editor: Wave Literature

Aroma anggur merah yang bercampur dengan napas Tang Xinyan masuk ke hidung Mo Chiwei. Mo Chiwei langsung teringat saat ia bercinta dengan Tang Xinyan malam itu.

Mo Chiwei menelan air liurnya, dan tangannya memegang erat pinggang Tang Xinyan.

Tang Xinyan merasa kesakitan dan mengerutkan alisnya. "Kau membuatku sakit..." keluh Tang Xinyan. 

Mo Chiwei langsung mencium bibir Tang Xinyan.

Mata Tang Xinyan terbuka lebar. Ia menatap pria tampan di depannya itu dan tiba-tiba mengira bahwa dia adalah Fu Sichen.

Mungkin ini mimpi. 

Fu Sichen tak akan menciumnya seperti ini di dunia nyata… Ini pasti hanya dalam mimpi.

Tang Xinyan pun merespon ciuman tersebut.

Mo Chiwei melihat sorot mata Tang Xinyan yang lembut dan terpesona, seolah ada pria lain di mata Tang Xinyan. Ia pun mengerti bahwa Tang Xinyan menganggapnya sebagai suaminya.

Sorot mata Mo Chiwei langsung menjadi dingin.

Ia berhenti mencium Tang Xinyan dan berkata dengan nada dingin, "Sudah kubilang, jangan memprovokasiku lagi!"

Ketika mendengar nada dingin Mo Chiwei, Tang Xinyan tiba-tiba terbangun.

Ia mengedipkan matanya beberapa kali. Setelah melihat wajah pria yang berdiri di sisinya itu dengan jelas, ia terkejut.

'Ya Tuhan, bagaimana mungkin dia?' 

Setiap kali Tang Xinyan mabuk, ia selalu bertingkah seperti orang bodoh dan melakukan hal-hal yang memalukan. Tadinya ia berpikir bahwa situasi seperti itu tidak akan terjadi jika ia bersama Ji Jing… tidak disangka… 

Tang Xinyan cepat-cepat menunduk dan berpura-pura seperti belum sadar sepenuhnya. Ia menyentuh dahinya dengan satu tangan dan bergumam, "Ah, kepalaku sangat sakit. Pria tampan, tolong tutup pintunya ketika kau keluar. Terima kasih."

Begitu selesai berbicara, ia membenamkan diri ke dalam selimut dan membalikkan badannya. Kemudian, ia memejamkan mata dan pura-pura tidur. 

Mo Chiwei memandang Tang Xinyan.

Meski sedang memejamkan mata, Tang Xinyan dapat merasakan tatapan dingin Mo Chiwei.

Tang Xinyan meringkuk di dalam selimut.

Ia tiba-tiba teringat akan peringatan Mo Chiwei di Mansion Yi.

Jangan memprovokasiku… 

Tapi hari ini...

Sekitar satu atau dua menit kemudian, terdengar suara pintu ditutup. Tang Xinyan perlahan-lahan menoleh. Ketika ia mendapati bahwa pintu kamar tidur tertutup rapat, ia mengangkat selimut dan pelan-pelan bangun dari tempat tidur.

Ia sedikit membuka pintu kamarnya mengintip dari sana.

Setelah tak melihat seorang pun di ruang tamu, ia menghela napas lega.

Karena badannya berbau alkohol yang menyengat, ia pun pergi mandi.

Setelah selesai mandi, ia membalut tubuhnya dengan handuk mandi, kemudian, ia mengambil baju tidur dari lemari.

Ia melepaskan handuk mandi itu dan hendak berpakaian. Tiba-tiba, terdengar suara pintu terbuka.

Tang Xinyan menoleh.

Ketika melihat pria tadi masih belum pergi, jantung Tang Xinyan tiba-tiba berdebar kencang.

'Kenapa dia kembali lagi?' Tang Xinyan terkejut dan segera berteriak. 

"Balik badan dan keluar!"

Ia cepat-cepat mengambil handuk di tempat tidur dan menutupi tubuhnya. Saat ini, ia sangat panik, gugup, dan malu.