webnovel

Kalian Berdua Adalah Pasangan Serasi

Editor: Wave Literature

Su Xiqin belum pernah melihat pria itu sebelumnya. Tatapan mata pria itu seperti sebuah pusaran air di dasar samudera dalam yang bisa menarik orang ke dalamnya. Apalagi ketika pria itu menatap dengan tenang, tatapannya bisa memunculkan aura yang menakutkan hingga Su Xiqin merasakan ketakutan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Namun, ia tetap memberanikan diri untuk menatap pria itu.

Langkah pria itu terhenti dan ia memandang Su Xiqin sejenak. Lalu, ia beralih dan menatap ke arah Shao Zheyang yang saat itu tidak tahu harus berkata apa. Beberapa detik kemudian, Shao Zheyang menghampiri Su Xiqin sementara pria tadi terus berjalan menuju gerbang. Pengacara yang bernama Shao Zheyang itu melangkahkan kaki, kemudian berhenti di depan Su Xiqin. Ia menatap Su Xiqin dengan serius dan berkata, "Nona, mobil klien saya rusak karena Anda menerobos lampu merah—"

"Saya akan bertanggung jawab atas semua biaya perbaikan mobilnya," Su Xiqin cepat-cepat memotong perkataan Shao Zheyang. Ia tahu bahwa seorang pengacara pasti mendapat kompensasi dari majikan. Jika ia tidak segera menjawab seperti itu, pengacara itu pasti tidak akan diam. Su Xiqin tidak punya waktu untuk berurusan dengannya. Lagi pula, ia sadar bahwa penyebab kecelakaan itu adalah dirinya.

Shao Zheyang tertegun dengan mulut yang setengah terbuka. Wajahnya membeku selama beberapa saat sebelum akhirnya ia melepas kacamatanya. Lalu, ia melihat Su Xiqin mengambil sesuatu dari tas dan memberikan kartu nama padanya. "Jika mobil itu sudah selesai diperbaiki, telepon saja saya," kata Su Xiqin dengan acuh tak acuh. Shao Zheyang belum pernah berhadapan dengan wanita yang tegas seperti itu. Ia pun menatap sejenak kartu nama itu, kemudian menatap wajah Su Xiqin sambil mengerutkan kening.

———

Shao Zheyang berjalan menuju sebuah mobil Range Rover yang terparkir di parkiran belakang kantor polisi. Ia membuka pintu dan langsung masuk, kemudian melajukan mobil itu meninggalkan kantor polisi. Ia menghela napas lega, lalu melirik pria yang sedang memejamkan mata di kursi belakang. "Tahun ini benar-benar tidak ada yang spesial," kata Shao Zheyang.

"Sudah kebiasaanmu untuk merasakan begitu."

Shao Zheyang melepas kacamatanya dan tersenyum sedih. "Maksud saya, saya tidak bisa berhenti bekerja begitu Anda kembali ke Cina, Tuan Baisi. Saya juga ingin bersenang-senang, tapi pekerjaan dari Anda sangat mencekik saya. Benar-benar membosankan."

Pria yang diajak Shao Zheyang bicara adalah Bai Yanshen yang baru saja kembali ke kota S. Ia merupakan pendiri Zhuo Sheng, bisnis yang melegenda dan telah berjalan turun-temurun hingga tiga generasi. Masih sambil memejamkan matanya, Bai Yanshen menjawab, "Selama itu masuk akal tidak masalah. Jika singa sudah mulai membuka mulutnya, ia tidak akan memberimu poin."

"Anda menyebutnya sebagai..." Shao Zheyang sejenak menatap kartu nama yang tadi didapatnya, "Hm… Su Xiqin. Kalian berdua sangat cocok untuk satu sama lain. Pasangan yang serasi."

Shao Zheyang tidak tahu apakah menyebut nama Su Xiqin akan menarik minat Bai Yanshen. Namun, mata Bai Yanshen yang tertutup tiba-tiba terbuka lebar dan berkilat-kilat tajam. Melihatnya, Shao Zheyang langsung paham dan menjelaskan, "Dia tidak meminta kompensasi apapun. Sebagai gantinya, dia bahkan bersedia membayar ganti rugi. Kita bisa meneleponnya saat semua sudah selesai diperbaiki."

Bai Yanshen terdiam sejenak sebelum mengambil kartu nama itu. Tertera nama Su Xiqin sebagai desainer perhiasan. Ia pun sedikit mengernyitkan dahi. "Itu adalah Su Xiqin. Dia berbakat di industri perhiasan," terang Shao Zheyang lagi.

Bai Yanshen mengerutkan alisnya dengan ekspresi serius. Beberapa saat kemudian, ia berkata, "Jika dia mau bertanggung jawab, biarkan saja dia bertanggung jawab."

Mata Shao Zheyang terbelalak lebar karena ia tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya. Namun, ia merasa sangat lega.

———

Setengah jam kemudian, Su Xiqin akhirnya tiba di Zhuo Sheng sesuai janjinya. Namun, Zhang Jing memberitahunya dengan wajah yang sedikit kesal bahwa orang yang bersangkutan sudah pergi karena ada urusan.