Su Yanyan pada akhirnya menemukan Xing Yuyun di tangga.
Tubuhnya penuh dengan aroma rokok dan di samping kakinya ada banyak putung rokok. Dia melihat ke arah Su Yanyan dengan sorot mata dingin kemudian dia kembali merokok.
"Kak Yun." Su Yanyan menahan amarahnya dan bicara dengan suara lembut, "Kamu kenapa? Apa ada masalah di perusahaan?"
"Kita batalkan pertunangan."
Satu kalimat itu membuat raut wajah Su Yanyan seketika berubah, "Kamu bilang apa?"
Xing Yuyun melihat ke arahnya lalu mengulangi perkataannya, "Aku bilang, kita batalkan pertunangan."
"Kenapa?!"
"..."
Xing Yuyun tidak menjawabnya.
Su Yanyan memegang tangan Xing Yuyun dan mulai meminta maaf, "Kak Yun, aku minta maaf, aku mengakui bahwa foto-foto itu semuanya adalah kesalahanku, aku janji kelak tidak akan pernah mengulanginya, maafkan aku kali ini, ya? Pesta pertunangan kita akan segera berlangsung, semua undangan juga sudah disebar, hotel sudah dipesan, aku juga sudah memilih gaun…"
"Aku akan mengurus semua itu." Kata Xing Yuyun dengan suara dingin.
Su Yanyan melihat wajah dingin Xing Yuyun dan dia baru sadar bahwa sekarang ini Xing Yuyun sedang sangat serius.
Di dalam kepalanya terbayang wajah Su Wanwan dan bagaimana penampilannya barusan ...
Rasa cemburu seketika meluap dan dia langsung mengatakan berbagai hal yang dia rasakan, "Apa karena Su Wanwan? Apa dia baru saja pergi mencarimu? Dia sudah pulang dan kamu merasa menyesal? Tadi kamu bertemu dengannya secara diam-diam kan?! Kalian bahkan berciuman…"
"Tidak ada hubungannya dengannya." Xing Yuyun memotong perkataan Su Yanyan dengan tidak sabaran.
"Aku sudah tahu!" Su Yanyan berteriak, "Sejak dia pulang, kamu selalu bersikap dingin kepadaku! Jika hari ini dia tidak datang untuk menjemput kakek kamu juga tidak mungkin datang ke rumah sakit, kan? Su Wanwan benar-benar hebat, saat dia pulang langsung berhasil merebutmu dariku, tapi apa kamu tahu apa yang dia katakan tentangmu? Dia mengatakan kamu itu seperti seekor anjing dan kamu tidak tahu malu karena terus mendekatinya!"
"Tutup mulutmu!" Xing Yuyun memotong perkataan Su Yanyan dengan suara keras dan matanya terlihat merah dan menakutkan.
Bayangan Su Wanwan dan Huo Jingshen bersama-sama kembali muncul di dalam kepalanya, suasana canggung dan memalukan itu… merupakan sebuah pukulan untuk harga diri seorang laki-laki.
Dan hal itu membuatnya sebagai seorang laki-laki tidak bisa menerimanya.
"Dia hanya anak haram, dia sama seperti mamanya, perempuan murahan! Saat masih SMP dia berkelahi dan masuk ke kantor polisi, dia dan Mo Weiyi itu sudah bermain dengan laki-laki di bar saat belum cukup umur, sejak lama dirinya sudah bermain dengan laki-laki…"
"Su Yanyan!"
Rasa sakit seketika terasa di pergelangan tangan Su Yanyan.
"Apa kamu tahu apa perbedaan terbesarmu dan Su Wanwan?" Xing Yuyun menggenggam pergelangan tangan Su Yanyan dengan erat dan sorot matanya terlihat muram, "Saat aku dan dia bertunangan, kami berdua bahkan tidak pernah bergandengan tangan, tapi kamu, diam-diam memberiku obat, menggodaku agar kita memiliki hubungan. Menurutmu jika kamu dibandingkan dengannya, bukankah dirimu lebih murahan?"
Seluruh tubuh Su Yanyan seketika gemetar, 'Dia mengetahuinya? Jadi dia mengetahui semuanya?'
"Anggur merah malam itu, kamu juga memberiku obat, kan?" Melihat raut wajah Su Yanyan yang terlihat ketakutan Xing Yuyun tertawa sinis.
Jika semuanya tidak terjadi maka dia juga tidak akan perlu datang ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan.
"Pertunangan dibatalkan, segera." Dia mengulang perkataannya untuk ketiga kalinya.
Kata-kata itu terngiang di dalam benak Su Yanyan, 'Dibatalkan?'
Su Yanyan dengan marah dan tidak terima berkata, "Lalu kenapa sebelumnya kamu mau bertunangan denganku? Kamu bahkan melakukan…"
"Aku, Xing Yuyun, paling benci diatur orang lain, terutama oleh perempuan tidak tahu malu seperti dirimu! Jika bukan karena papamu yang menekan kakekku, kamu kira aku akan setuju untuk bertunangan dengan perempuan murahan sepertimu?" Setelah selesai mengatakan itu Xing Yuyun berbalik badan dan pergi.
…
Di dalam kamar rawat inap.
Jiang Yi melihat jam tangannya dan mengerutkan alisnya, 'Su Yanyan ini, dia sudah keluar begitu lama kenapa tidak kembali juga? Yuyun juga tidak kembali.'
"Kek, sudah jam segini, aku antar Kakek turun ya." Kata Su Wanwan.
Su Xueqin duduk di atas kursi roda dan karena dia sedang marah, raut wajahnya terlihat sangat serius.
"Pa, Yanyan dan Yuyun pasti akan segera kembali." Saat Jiang Yi baru selesai bicara, pintu kamar rawat inap terbuka, Su yanyan dengan raut wajah yang kosong berjalan masuk dari luar.
Jiang Yi langsung bangkit berdiri, "Yanyan, dimana Yuyun?"
Su Yanyan dengan wajah yang kosong terdiam setelah itu baru menjawab, "Dia, dia katanya sibuk di kantor."
"Hm!" Su Xueqin mengendus dingin.
Jiang Yi melihat raut wajah Su Xueqin yang tidak senang itu sehingga dia langsung membela Xing Yuyun, "Mungkin terjadi sesuatu di perusahaan, Yuyun baru saja menempati posisi manajer umum, jadi tidak heran kenapa tadi dia terburu-buru keluar. Bibi Yang, bantu Wanwan untuk mendorong kursi roda."
"Baik Nyonya."
Setelah semua orang pergi, Jiang Yi baru kembali melihat ke arah Su Yanyan.
"Yanyan, apa yang terjadi dengan Yuyun? Suasana hati kakekmu akhirnya membaik, tapi kenapa dia tiba-tiba pergi tanpa berpamitan?"
Hari ini Su Xueqin keluar dari rumah sakit. Dia sengaja menyuruh Su Yanyan untuk memanggil Xing Yuyun untuk mengatakan hal-hal baik di depan Su Xueqin. Pada akhirnya Xing Yuyun sudah datang tapi kemudian dia pergi begitu saja tanpa berpamitan.
Su Yanyan seketika menangis dengan keras, "Kak Yun… Kak Yun, dia…"