Tengah malam.
Di kamar tidur lantai 2 Lishui Bay Vila, suara handphone yang keras tiba-tiba terdengar.
Mo Weiyi melihat layar handphonenya kemudian dengan cepat mengangkatnya.
"Kenapa tidak mengangkat telepon?" Suara dingin dan pelan laki-laki terdengar, jelas sekali laki-laki itu terdengar tidak senang.
"Menjual asuransi…"
Sebelum dia selesai bicara, handphonenya berbunyi lagi.
Mo Weiyi kemudian memaki dengan kata 'Tidak tahu malu' lalu menutupnya teleponnya.
Tapi handphonenya terus berbunyi hingga akhirnya handphonenya diambil oleh seseorang.
Dia melihat layar handphonenya dan melihat nama 'Xing Yuyun'. Xiao Yebai kemudian melemparkan kembali handphonenya kembali ke Mo Weiyi lalu dengan wajah dingin berkata, "Selesaikan dalam waktu 1 menit."
Mo Weiyi akhirnya menuruti perkataan Xiao Yebai lalu tanpa sikap ramah mengangkatnya, "Halo laki-laki brengsek, kamu tidak punya sopan santun ya menelpon di tengah malam?"
Xing Yuyun juga tanpa sungkan langsung berkata, "Halo Nona Mo, aku Xing Yuyun, ada hal yang ingin aku dengar dari Nona Mo."
"Kalau masalah Wanwan kamu tenang saja aku tidak akan memberitahumu."
"Nona Mo." Xing Yuyun segera berkata, "Aku hanya ingin tahu sejak kapan Wanwan mengenal kakak sepupuku?"
"Siapa?" Mo Weiyi untuk sesaat tidak bisa memahami maksud Xing Yuyun.
"Huo Jingshen."
Mo Weiyi keheranan, 'Huo Jingshen…?'
Mo Weiyi kemudian mengatakan 'Oh' dengan nada yang panjang setelah itu otaknya mulai berputar dengan cepat.
"Yanyan mengatakan kemarin malam Wanwan bersama dengan Nona Mo, tapi berdasarkan yang aku tahu kemarin malam Wanwan bersama dengan orang lain. Aku tahu Nona Mo adalah sahabat terbaik Wanwan, jadi kamu juga pasti tahu dengan sangat jelas semua urusannya. Aku tidak memiliki maksud lain, aku hanya ingin mengetahui apa hubungan Wanwan dengan Huo Jingshen sebenarnya."
Setelah Xing Yuyun meninggalkan rumah keluarga Su, dia sama sekali tidak dapat memahami alasan kenapa sifat Su Wanwan bisa berubah, jadi dia hanya bisa memikirkan 1 kemungkinan...
"Benar, kenapa? Melihat Wanwan memiliki orang baru yang mengejarnya kamu jadi menyesal?"
Xing Yuyun tidak dapat berkata-kata, "..."
Walaupun dia tidak mau mengakuinya tapi saat dia melihat Su Wanwan dengan cepatnya memiliki hubungan baru dengan laki-laki lain, perasaan Xing Yuyun menjadi sedikit kacau dan rumit.
Terlebih lagi saat dia tahu laki-laki itu adalah Huo Jingshen…
Tanpa menunggu Xing Yuyun mengatakan apapun, Mo Weiyi langsung mulai memakinya, "Aku beritahu kepadamu ya laki-laki brengsek. Sejak kamu berselingkuh dan bersama dengan Su Yanyan, Wanwan dan dirimu sama sekali tidak memiliki hubungan apapun! Kamu tidak berhak memperdulikan dengan siapa Wanwan saat ini! Kamu tidak memiliki hak untuk melakukan itu. Aku masih tidak terima, Xing Yuyun, kamu kira kamu itu siapa? Siapa yang mengizinkanmu untuk berani mempermainkan perasaan Wanwan?! Dengan posisimu yang sekarang, memangnya kamu kira tidak ada yang tahu siapa yang ada di balik keluarga Xing? Kamu kira seluruh orang di kota Nan tidak tahu apa?! Kenapa? Kamu masih mengira bahwa dirimu adalah keluarga bangsawan? Keluarga Raja? Hm! Jika keluarga Xing meninggalkan keluarga Huo maka keluarga Xing sama sekali bukan apa-apa! Sedangkan kamu, kamu hanya cucu luar di keluarga Huo, atas dasar apa kamu berani bertanding melawan Huo Jingshen?! Huo Jingshen adalah cucu keluarga Huo yang sebenarnya, kakek Huo sangat menyayanginya, aku dengar sekarang dia bahkan sudah diminta untuk meneruskan Huo Yuan Real Estate dan seluruh Huo Yuan Group cepat atau lambat akan menjadi miliknya. Jadi aku sarankan kepadamu untuk sebaiknya melihat diri di cermin dan memiliki sedikit kesadaran diri, memangnya apa yang kamu miliki untuk bertanding melawan Huo Jingshen? Kalau kamu berani mengganggu Wanwan lagi, hati-hati saja aku akan membuat fotomu dan Lina yang memalukan itu tersebar dan membuat keluarga Su tahu wajahmu yang sebenarnya! Dan membuat pertunanganmu dan Su Yanyan batal!"
Setelah selesai mengatakan semua itu, Mo Weiyi langsung menutup teleponnya tanpa menunggu Xing Yuyun mengatakan apapun.
Mo Weiyi menghela nafas lega, 'Akhirnya aku memiliki kesempatan untuk menghina laki-laki brengsek itu dan memakinya untuk Wanwan! Sangat menyenangkan!'
….
Keesokan harinya, Su Wanwan datang ke rumah sakit pagi-pagi sekali.
Setelah dia menemani Su Xueqin sarapan, Jiang Yi dan Su Yanyan terlambat dan baru datang.
Su Yanyan merasa marah karena Su Wanwan lebih cepat darinya tapi dia dengan cepat menghampiri Su Xueqin lalu menyapanya dengan suara lembut.
Tapi Su Xueqin malah menundukkan kepalanya dan terus membaca koran, dia sama sekali tidak melihat ke arahnya dan bersikap seperti tidak mendengarnya sama sekali.
"Kakek, siang ini papa ada rapat yang penting jadi tidak bisa meninggalkannya karena itu papa memintaku dan mama datang untuk menjemput kakek dari rumah sakit…"
Su Xueqin tetap tidak mengangkat kepalanya.
Su Yanyan merasa sangat marah dan malu karena tidak dihiraukan oleh Su Xueqin, saat dia baru mau bicara lagi...
"Yanyan." Jiang Yi menahannya, "Sana bantu kakekmu membereskan barang-barang di sofa."
"Tapi Ma…"
"Cepat sana!" Jiang Yi melihatnya dengan tatapan penuh arti dan suaranya menjadi lebih tegas.
Su Yanyan akhirnya hanya bisa menuruti perkataan Jiang Yi dan membereskan barang-barang yang ada di sofa.
Su Wanwan malas menghiraukan ibu dan anak itu. Dia bangkit berdiri lalu berkata, "Kek, aku akan mengurus surat-surat untuk Kakek keluar dari rumah sakit dulu ya."
Saat itu Su Xueqing langsung mengangkat tangannya dan berkata, "Untuk apa terburu-buru, biarkan mereka berdua yang mengurusnya. Kamu di sini saja duduk temani Kakek!"
Jiang Yi seketika terkejut, raut wajah Su Yanyan juga dalam sekejap terlihat berubah.
Perbedaan sikap yang diberikan oleh Su Xueqing benar-benar sangat terlihat jelas.
Su Wanwan tersenyum kecil, "Tidak apa-apa, aku juga ingin keluar sebentar dan menghirup udara segar. Biarkan mereka membantu kakek membereskan barang-barang Kakek saja."
Su Xueqing melihat cucu perempuannya yang sama sekali tidak terlihat keberatan melakukan itu akhirnya hanya menganggukkan kepalanya, "Baiklah, pergilah."
**
Su Wanwan tiba di kantor untuk mengurus berbagai surat-surat tapi tidak ada orang di sana.
"Nona Su tolong tunggu sebentar, saya akan pergi untuk mencari wakil kepala rumah sakit." Setelah perawat itu selesai bicara, dia langsung pergi.
Su Wanwan berdiri di sana kemudian melihat ke sekeliling ruangan kantor itu.
Dekorasi kantor itu sangat modern, lalu ada sebuah ruangan istirahat pribadi dan balkon, di balkon bahkan ada kursi santai yang bisa digunakan untuk berbaring dan di sampingnya ada berbagai macam tanaman...
Su Wanwan berpikir, 'Di sini nyaman, tapi… sepertinya aku mencium aroma asap rokok?'
Kemudian terdengar suara ketukan pintu.
Su Wanwan berbalik badan dan dia tidak menyangka melihat Xing Yuyun berjalan masuk.
"Wanwan."
"Aku rasa panggilan Tuan Xing salah."
Xing Yuyun menahan amarahnya dan berkata, "Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu."
"Bertanya kepadaku?" Su Wanwan menunjukkan raut wajah yang berlebihan, "Tunanganmu dan ibu mertuamu ada di bawah, apa kamu tidak salah mencari orang, Adik ipar?"
Dia sengaja memanjangkan kata 'adik ipar' dengan nada yang menusuk.
"Su Wanwan." Karena sikap Su Wanwan, suara Xing Yuyun berubah menjadi tegas, "Aku mau bertanya kepadamu, di malam kamu baru pulang, apa kamu melewati malammu bersama Huo Jingshen?"
"Kamu sudah gila ya?"
Su Wanwan langsung memaki Xing Yuyun.
Ia membantin, 'Huo Jingshen? Aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dia katakan. Dia seperti lalat yang terus saja muncul di sekitarku, dasar aneh!'
"Aku menelpon handphonemu, tapi kenapa dia yang mengangkatnya? Kenapa handphonemu bisa ada di dia?" Xing Yuyun terus bertanya kepada Su Wanwan.
Su Wanwan melihatnya seperti melihat orang yang idiot lalu berkata, "Lalu?"
Xing Yuyun merasa sedikit kehilangan kendalinya saat melihat Su Wanwan 'mengakuinya'.
Jika perkataan Mo Weiyi kemarin untuk menginjak harga diri Xing Yuyun, maka sikap Su Wanwan saat ini sama dengan memperburuk keadaan.
Xing Yuyun begitu marah dan berkata, "Aku hanya mau mengingatkanmu, Huo Jingshen bukan orang yang baik. Dia sudah menetap di luar negeri selama hampir 20 tahun, kedua orang tuanya sudah meninggal dan dia selalu sendirian, kemudian dia tiba-tiba pulang kemari, bahkan anggota keluarga Huo yang melihatnya juga merasa sifatnya itu aneh dan tidak mudah didekati. Laki-laki yang dibesarkan secara bebas memiliki pemikiran yang terbuka, dia adalah playboy dan dia suka memainkan perasaan perempuan. Aku dengar dia memiliki banyak perempuan di negara Y dan kehidupan pribadinya sangat kacau. Kamu masih muda, belum memahami dunia ini. Aku rasa dia sama sekali tidak cocok untukmu, dia… dia terlalu tua untuk…"
"Ternyata aku, Huo Jingshen, adalah laki-laki yang hebat memainkan perasaan perempuan."
Tiba-tiba terdengar suara pelan dan muram laki-laki, tidak hanya Xing Yuyun yang terkejut, bahkan Su Wanwan juga ikut terkejut.
Su Wanwan berbalik badan dan dia baru tahu ternyata ada seseorang di balkon.
Laki-laki itu menggunakan kemeja berwarna putih dengan bagian lengan digulung setengah dan celana kain berwarna hitam. Satu tangannya berada di dalam kantong celananya dan tangannya yang lain ada di samping tubuhnya, jarinya yang lentik itu sedang memegang rokok yang sudah tinggal setengah.
Jelas-jelas penampilannya terlihat santai, tapi karena sorot matanya yang dingin itu membuat orang yang melihatnya seketika merasa takut dengannya.