webnovel

Menikahi Barista Ganteng

Cielo William adalah seorang gadis yang cantik dan bergelimang harta. Hidupnya tampak begitu sempurna karena di usianya yang matang, ia sukses menjalankan bisnis Hotel Poseidon milik ayahnya dan ia pun memiliki seorang kekasih yang tampan, serta kaya raya. Justin Sugiatno, kekasih Cielo yang sempurna dan ia sangat tergila-gila pada pria itu hingga orang tua mereka pun setuju untuk menjodohkan mereka. Awalnya kisah cinta mereka berjalan baik hingga akhirnya Cielo bertemu dengan seorang pria yang menyebalkan. Graciello Andreas, seorang karyawan di Hotel Poseidon, telah membuat perasaan Cielo jungkir balik. Setiap kali mereka bertemu, selalu saja terjadi masalah dan Cielo sangat kesal pada pria itu. Cielo dan Justin akan segera bertunangan, tapi sesuatu terjadi. Justin mabuk, dan pria itu nyaris menodai Cielo. Graciello pun datang untuk menolongnya. Semenjak kejadian itu, Cielo pun tidak ingin melanjutkan hubungannya dengan Justin, tapi ia terlalu takut untuk mengakuinya pada orang tuanya. Terpaksa, Cielo melakukan kawin kontrak dengan Graciello supaya orang tua Cielo percaya dan menjauhkan Justin dari hidupnya. Demi setumpuk uang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang barista, Graciello pun setuju melakukan kawin kontrak tersebut. Apa yang akan terjadi jika kucing dan anjing disatukan dalam satu ranjang yang sama? Ikuti kisah perjalanan cinta Cielo. Hanya di Webnovel. PS: Buku ini adalah sekuel dari buku Terima Aku Apa Adanya.

Santi_Sunz · perkotaan
Peringkat tidak cukup
402 Chs

203. Menepi

Sikap diam Ello berhasil membuat Cielo jadi menoleh padanya. "Ke mana saja kamu tadi?"

"Oh, aku kebetulan bertemu dengan temanku di café. Kami minum kopi bersama," jawab Ello jujur.

"Teman siapa? Perempuan?"

"Ya." Lebih baik jujur daripada harus bertele-tele dan mengarang jawaban lain.

Cielo langsung memasang wajah galak nan judes bagaikan monster yang siap menerkam manusia bumi. Ello sampai berharap jika ia bukanlah warga bumi.

Wanita itu mendengus dengan suara yang cukup keras hingga Ello membayangkan cuping hidungnya yang melebar dan bisa dimasuki sesuatu benda. Sepertinya, Ello sudah bosan hidup dan memilih mencari masalah.

"Kamu pergi dengan wanita lain?!" tuduh Cielo.

"Ya, bisa dibilang begitu," ujar Ello pelan. Matanya masih menatap lurus ke depan. Ia menelan ludahnya.

"Kamu sengaja melakukannya padaku?! Kamu mau mencari gara-gara denganku?!" teriak Cielo.

"Aku tidak mencari gara-gara."

"Menepi sekarang juga!" perintahnya tegas.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com