Alekta masih berdiri di balkon, setelah mengingat Elvano dia pun kembali teringat akan putrinya. Dia merasa sudah gagal menjadi seorang ibu dan tidak bisa melindungi putrinya dari musuh yang selalu saja mendekat. Dia menghela napasnya lalu bergumam, "Maafkan ibumu ini."
Dia pun akhirnya memasuki kamarnya untuk bersiap untuk memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Sebab dengan memacu motornya maka rasa sedih dan bersalahnya akan perlahan berkurang meski tidak akan pernah hilang semua rasa itu.
Alekta sudah bersiap, dia pun berjalan menuju kamar kedua anaknya lalu dia melihat mereka berdua sudah terlelap. Dikecupnya satu per satu kening kedua anaknya itu, setelah itu dia pun berjalan ke luar serta menutup pintu kamar.
Dia berjalan menuju garasi dan menyibakkan kain penutup yang menutupi motonya, Alekta sudah mengenakan helmnya dan dia pun menekan sebuah tombol. Perlahan pintu garasi pun terbuka dan Alekta pun meninggalkan rumahnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com