Alekta ingin tahu siapa musuhnya sebenarnya jika bukan suami dari sang ibu lantas siapa. Itulah pertanyaan yang ada di dalam benaknya saat ini.
"Jika bukan suamimu maka siapa yang menginginkan kematianku?" Alekta bertanya pada sang ibu.
Ponsel Angela berdering, dia beranjak dan mengambil ponselnya lalu mengangkatnya. Dia mendengarkan apa yang dikatakan oleh seseorang yang berada di seberang telepon.
Raut wajahnya terlihat tidak senang dengan apa yang dikatakan oleh orang yang ada di seberang telepon. Angela memutuskan sambungan teleponnya.
"Aku harus pergi—kau harus ingat berhati-hatilah ... Ibu sangat mencintaimu," ujar Angela pada Alekta.
Tidak begitu lama terdengar suara ketukan pintu, Angela membuka pintu kamarnya lalu dia menyerahkan beberapa tas pada pria yang ada di depan pintu kamarnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com