Cek dah terdiam beberapa saat dan tersenyum ke arah Umi.
"Aku mau kasih baju Aku yang lama ke teman Aku Umi. Tapi besok ajalah,"sahut Cek Dah.
Lantas Dia langsung berbalik arah ke kamaarnya.
"Uuhhhf..untung aja nggak ketauan."gumam Cek Dah.
Dia meletakkan kembali tas ranselnya di bawah ranjang. Takut jika Umi atau Faiza memeriksa tasnya.
Lalu gadis itu naik ke atas ranjangnya dan memejamkan matanya. Hingga akhirnya dia terlelap.
Waktu terus berlalu, hingga matahari sudah terbit di ufuk timur.
"Her. Sarapan dulu Nak. Sebelum ke kantor,"
Terdengar suara Bunda memanggil Herman.
Jamal dan Herman pun keluar dari kamarnya masing-masing menuju ke ruang makan.
Yanda dan Aminah terkejut mendengar perkataan Fida.
"Jadi yang menerima Suffi Bang Rijal? Dia pasti mempunyai rasa padaku. Makanya Dia menggratiskan semua biaya sekolah Suffi."kata Yanda.
"Kamu jangan kepedean Yanda. Rijal emang lelaki yang baik. Bukan karena suka dengan Kamu, geer banget Kamu jadi cewek."jawab Yanda.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com