webnovel

Harapan yang sirna

Dukun yang bernama Wak Irah itu terpental ke belakang. hingga darah keluar dari mulutnya.

membuatnya sangat marah.

"pergi kalian dari rumahku. Aku nggak mau berurusan dengan Kalian."usir Wak Irah.

dengan penuh tanda tanya Bunda dan temannya meninggalkan rumah dukun tersebut.

"kenapa Wak Irah bisa marah seperti itu ya? heran Aku.nggak pernah Dia demikian,"kata Ika.

"entahlah. kita pergi aja. Aku takut,"sahut Bunda.

mereka langsung meninggalkan rumah Wak Irah. mereka pergi ke sebuah kafe. untuk makan siang.

Tina terdiam di tempatnya dan mulai menguasai dirinya.

"Ya Bang. Nanti Aku tanya,sama Mamak dulu ya? Apa dia mengizinkan."kata Tina.

"Ya Tina. Terimakasih banyak ya?"ucap Herman.

Lantas di meninggalkan Tina yang membersihkan piring yang pecah.

"Ternyata Aku mencintai orang yang salah, Bang Herman ternyata sudah memiliki kekasih hati,"gumam Tina.

Dia dengan cekatan membersihkan piring yang pecah.

Sementara itu, Herman kembali ke kamarnya untuk istirahat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com