webnovel

Me Vs Your Identity

Dipermainkan cinta? Mungkin sebagian orang pernah merasakannya. Naya gadis lugu, berpenampilan kuno dan selalu di kepang dua, giginya diteralis, kulit kecoklatan. Naya nekat menyatakan perasaan kepada sahabatnya. Abimanyu Pratama cowok teladan, berprestasi, jadi idola para gadis di sekolah. Namun, kemudian Abi menghilang hingga bertahun-tahun sejak pernyataan cinta itu. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Naya bertransformasi setelah 4 tahun menempuh pendidikan di luar negara gadis itu menjadi modis, cantik, berkulit putih, rambut sepunggung menarik perhatian lawan jenisnya tidak terkecuali Putra, sahabatnya yang selalu siap sedia di samping Naya sejak bertahun-tahun. Putra menyatakan perasaannya kepada Naya di saat hati Naya masih trauma akan cintanya di masa lalu, saat yang bersamaan Papanya jatuh sakit dan perusahaan nyaris bangkrut. Abimanyu Cinta pertama Naya hadir kembali sebagai penyebab sakit Papanya dan juga kehancuran perusahaan milik keluarga. Kekaguman Naya berubah menjadi kebencian. Hal yang tidak terduga Abimanyu diam-diam menggunakan identitas lain untuk selalu membantu Naya, hal tersebut membuat Naya jatuh hati pada sisi lain identitas baru Abimanyu. Kenapa Abimanyu kembali? Kenapa ia harus menggunakan identitas lain untuk berada di sisi Naya? Siapa yang akhirnya dipilih oleh Hati Naya? Abimanyu cinta pertamanya? Putra yang selalu ada untuk Naya? Atau cinta yang lain?

Pena_aQuina · perkotaan
Peringkat tidak cukup
150 Chs

Bab 80. Putra Menjemput Naya

Vera mengajak Naya dan Fisa duduk di ruang tengah. Vera memfokuskan perhatiannya kepada Naya.

"Jawab mama dengan jujur, apa benar tadi kamu mempermalukan Fisa di depan pimpinan Mahardika Fashion?" 

Naya menghela nafas. Lagi-lagi Fisa berbuat masalah seperti ini. Naya jengah.

"Ma, Naya tidak berbuat apa-apa. Apa mama percaya dengan ku?" Naya berharap mamanya akan percaya tapi itu mustahil.

"Naya, mama-" Naya memotong ucapan mamanya, ia merasa tidak ada gunanya dibicarakan jika mamanya tidak pernah mempercayai Naya.

"Cukup, Ma. Aku rasa pembicaraan ini tidak perlu dilanjutkan lagi. Aku mau ke kamar."

"Naya …" panggil mamanya.

Sementara Fisa bergerak cepat, ia memegang bahu Naya dan membalikkan tubuhnya.

Plakk!

Mata Fisa menyala penuh amarah. Tatapannya siap menusuk penglihatan Naya. Fisa terlihat benar-benar kesal.

"Beraninya kau mengabaikanku setelah apa yang kau perbuat tadi?" Mata Fisa melotot.

"Apa yang telah aku perbuat?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com