webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

Me Vs Your Identity

Dipermainkan cinta? Mungkin sebagian orang pernah merasakannya. Naya gadis lugu, berpenampilan kuno dan selalu di kepang dua, giginya diteralis, kulit kecoklatan. Naya nekat menyatakan perasaan kepada sahabatnya. Abimanyu Pratama cowok teladan, berprestasi, jadi idola para gadis di sekolah. Namun, kemudian Abi menghilang hingga bertahun-tahun sejak pernyataan cinta itu. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Naya bertransformasi setelah 4 tahun menempuh pendidikan di luar negara gadis itu menjadi modis, cantik, berkulit putih, rambut sepunggung menarik perhatian lawan jenisnya tidak terkecuali Putra, sahabatnya yang selalu siap sedia di samping Naya sejak bertahun-tahun. Putra menyatakan perasaannya kepada Naya di saat hati Naya masih trauma akan cintanya di masa lalu, saat yang bersamaan Papanya jatuh sakit dan perusahaan nyaris bangkrut. Abimanyu Cinta pertama Naya hadir kembali sebagai penyebab sakit Papanya dan juga kehancuran perusahaan milik keluarga. Kekaguman Naya berubah menjadi kebencian. Hal yang tidak terduga Abimanyu diam-diam menggunakan identitas lain untuk selalu membantu Naya, hal tersebut membuat Naya jatuh hati pada sisi lain identitas baru Abimanyu. Kenapa Abimanyu kembali? Kenapa ia harus menggunakan identitas lain untuk berada di sisi Naya? Siapa yang akhirnya dipilih oleh Hati Naya? Abimanyu cinta pertamanya? Putra yang selalu ada untuk Naya? Atau cinta yang lain?

Pena_aQuina · Urban
Not enough ratings
150 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

Bab 79. Kakek Teja Menuntut Penjelasan dari Abi.

"Sudah aku bilang jangan diangkat, kenapa kau tidak menuruti kata-kataku? Setelah ini tanggung sendiri. Aku tidak mau ikut campur."

"Tapi aku harus mengangkatnya, bisa tamat riwayatku jika mengabaikan panggilan ini."

Hafa tidak menghiraukan ucapan Abi. Ia menjawab telepon. "Halo …" jawabnya gugup.

"[Hafa, apa Abi bersamamu?]" tanua seseorang di unung panggilan.

Hafa melihat Abi yang duduk di belakang dari kaca spion dalam mobil. Sekarang Abi yang mengabaikan Hafa, ia tidak berkomentar dan terus menatap ke luar jendela.

"Benar, Ketua."

"[Apa dia tidak mau menjawab panggilanku?]"

"Sepertinya begitu, Ketua."

"[Kalau begitu loudspeaker. Aku akan berteriak kepadanya.]"

"Baik."

Tuts!

Hafa mengaktifkan mode loudspeaker agar Abi bisa mendengar ucapan Ketua.