webnovel

48. Pesan Ayah pada Anaknya

Ratu yang menunggu lama di ruangannya menjadi gelisah karena Amira sama sekali belum muncul di hadapannya.

"Amira! Mengapa kau lama sekali, Nak?"

"Iya, Bu. Sebentar." Amira segera menyelesaikan memasang kancing kebaya lalu ia segera merapikannya, memutar badan sebentar lalu perlahan ia membuka pintu kamar mandi. saat hendak melangkah keluar, Amira dikejutkan oleh pemandangan yang sangat membuatnya malu. Sultan sudah berada di kamar itu dan menatap Amira dengan takjub.

"Kanjeng Romo?"

"Anakku cantik sekali hari ini. Romo benar-benar pangling sama anak sendiri. Kecantikanmu adalah wajah Romo versi wanita."

Mendengar pujian suaminya ditujukan kepada dirinya sendiri, Ratu mencebikkan bibirnya. ia benar-benar tidak habis pikir dengan kelakuan Sultan yang sangat di luar batas kewajaran.

"Yang Mulia selalu kepedean begitu. Yang ada kecantikan Amira adalah cerminanku ketika aku masih muda."

"Ha ha ha, ya jelas tidak, Ratuku. Amira adalah aku versi wanita karena ia adalah benihku.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com