webnovel

Chapter 6: Peneror Sekolah bagian 2

Aruta dan Juriko melihat ada makhluk yang mengerikan di belakang Luna. Makhluk itu sangat besar. Makhluk itu memiliki 3 kepala dan kepala itu berbentuk serigala. Badannya seperti cacing. Makhluk itu juga memiliki banyak kaki. Di kepalanya ada seorang wanita yang sangat pucat dan sepertinya itu adalah tanduknya.

Luna berbalik dan dia dapat melihat makhluk itu juga. Makhluk itu meraung dan mengeram.

"A~a~ku adalah teman kalian," ucap wanita yang menjadi tanduk makhluk itu.

"H-h-ha... ." Luna ketakutan. Juriko langsung menarik tangan Luna untuk kabur.

"M~mau kemana teman~ temanku." Makhluk itu mengejar Aruta, Juriko, dan Luna. Juriko menggandeng tangan Luna dan berlari secepat yang dia bisa. Makhluk itu terus mengejar mereka berdua dan merusak pot pot yang dia lewati.

"Hey makhluk aneh!" seru Aruta.

"Aku tidak sudi berteman denganmu."

"K-kau bukan temanku? aku... maraAAAAH!," makhluk itu semakin marah dan mengejar Aruta.

"Semoga Juriko dan Luna bisa keluar segera mungkin," ucap Aruta dalam hati. Aruta pun terus berlari dari makhluk itu. Namun tiba-tiba makhluk itu seperti menyadari sesuatu. Muncul seperti bayangan di tanah dan makhluk itu masuk ke bayangan itu.

Di sisi lain, Juriko dan Luna sudah sampai di pagar sekolah dan mulai mencoba memanjatnya. Belum sempat mereka mencoba memanjat, makhluk itu muncul dari sisi lain gerbang sekolah.

"Mau kemana kalian." Juriko dan Luna berbalik arah dan berlari dari makhluk itu. Mereka berlari memasuki bangunan sekolah. Mereka terus berlari dan bersembunyi di sebuah kelas. Makhluk itu kehilangan mereka dan berkeliaran mencari cari. Juriko dan Luna bersembunyi di kelas itu untuk beberapa saat.

Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki seseorang yang memasuki kelas. Tok... tok... tok... suara langkah kaki itu semakin dekat. Suasana malam dan bulan sabit semakin mencekam. Juriko dan Luna hanya bisa bersembunyi di balik meja. Suara langkah kaki itu semakin dekat. Juriko mengira bahwa itu adalah langkah dari makhluk mengerikan tadi atau bahkan ada makhluk lain. Muncul kaki seseorang di depan Juriko yang sedang bersembunyi di bawah meja. Juriko hanya bisa menutup mulutnya. Dan tiba tiba muncul kepala. Juriko pun berteriak,"WAAAAAA!!"

"Hey Juriko kenapa kau. Aku bukan makhluk mengerikan tadi." Ternyata itu adalah Aruta.

"Em auramu saja sudah seperti hantu," ucap Juriko.

"Hah? Apa kau bilang?" ucap Aruta kesal.

"Dimana Luna?"

"Aku disini," Luna keluar dari meja tempat dia bersembunyi.

"Huh untung kita semua selamat. Semoga makhluk tadi tidak kemari karena kau berteriak," ucap Aruta.

"Semoga saja," ucap Juriko.

"Iya, semoga saja."

"Huh? Apa barusan itu suaramu Luna?" tanya Aruta.

"B-bukan," ujar Luna ketakutan.

"Itu suaraku." Makhluk mengerikan itu berada di tengah tengah Aruta dan Juriko. Aruta dan Juriko perlahan berjalan mundur. Ketika mereka melihat ke arah pintu kelas, pintu kelas sudah ditutupi oleh bangku bangku dan meja meja di kelas itu. Aruta, Juriko, dan Luna hanya bisa pasrah saat itu.

DUAR!! Tiba tiba pintu kelas terbuka dan membuat meja meja yang menutupinya terlempar. Seseorang masuk ke kelas itu dan memukul makhluk itu dengan sangat keras yang membuat salah satu kepala makhluk itu hancur. Makhluk itu mengeram kesakitan. Orang itu lanjut melompat keatas dan menghantam kepala makhluk itu dari atas yang membuat tanduk makhluk itu yang menyerupai seorang gadis hancur dan kedua kepalanya yang lain ikut hancur. Makhluk itu mati dan mulai menghilang menjadi debu.

"Hey kalian bertiga, kenapa kalian masuk ke sekolah malam-malam begini."