webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Komik
Peringkat tidak cukup
226 Chs

Bab 210

"Baimana mungkin? Bau masakan Bibi Winnifred saja sudah sangat enak! Saya sudah tak sabar untuk mencobanya." Yves memberi pujian tulus.

Ketiganya duduk dengan sopan. Yves menggigit ham panggang berwarna emas kecoklatan di bawah tatapan penuh harap Winnifred.

"Oh?! Masakan ini enak sekali, luar biasa! Bahkan lebih baik dari pada masakan koki di hotel yang pernah aku kunjungi."

Mendengar pujian Yves, Winnifred tersenyum lebar. "Terima kasih atas pujiannya. Bucky, Steve, Yves, makanlah lebih banyak."

Ketika mereka sedang asik makan, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Dengan penasaran, Winnifred pergi untuk melihat siapa tamu itu.

Ketika membuka pintu, dia dikejutkan oleh seoran pria berotot tinggi bertato yang membawa bingkisan indah.

"Emm, apakah Anda sedang mencari seseorang?" Tanya Winnifred.

"Oh, saya mencari Nyonya Winnifred. Ini adalah kue ulang tahun yang telah dipesan oleh Dr. Yves, bingkisan ini agak berat, apakah saya perlu mengantarnya ke dalam?" Pria berotot itu tak lain adalah anggota staff Carlos Gang yang saat ini bertugas menjadi kurir.

Yves tiba-tiba datang dan bertanya, "Apakah kuenya sudah sampai? Maaf karena datang secara tiba-tiba, Bibi. Sebelumnya saya tidak tahu bahwa anda sedang berulang tahun, jadi saya tidak membawa apa-apa."

"Kue ini adalah kue yang saya pesan tadi, saya harap anda menyukainya."

"Anda sangat baik, Yves. Terima kasih banyak! Nyatanya, anda berkunjung ke rumah saya adalah kejutan tersendiri." Winnifred tertawa senang.

Ketika keduanya berbalik, tanpa sengaja ada bagian intim tertentu yang bersentuhan. Suasana menjadi sedikit canggung, tapi Winnifred kembali sadar dengan cepat.

Sebagai wanita dewasa, Winnifred mengontrol rasa malunya dengan mudah. Dia tersenyum lalu kembali duduk ke tempat duduknya.

Yves yang berpura-pura tidak terjadi apa-apa membawakan kue itu ke ruang tamu. Baru saja dia merasakan perasaan yang luar biasa, tak hanya cantik, Winnifred juga memiliki sosok yang indah.

"Yves, apa ini?" Bucky bertanya dengan rasa ingin tahu. Obrolan selama dua jam telah membuat mereka bertiga menjadi akrab.

"Ini adalah kue yang aku pesan untuk Bibi Winnifred, kita bisa menikmati hidangan penutup setelah makan malam!" Kata Yves.

"Oh Yves, aku harap kamu tidak membuang-buang uangmu hanya untukku. Mari kita makan. Apakah Anda mau anggur merah?" Winnifred mengambil dua botol anggur merah lalu menuangkan segelas untuk semua orang.

"Tidak apa-apa Bibi, anggap saja sebagai hadiah. Juga, terima kasih atas anggurnya."

"Aku harap Bibi Winnifred dapat menjalani hari-harinya dengan bahagia!" Yves tersenyum sambil bersulang.

"Bersulang!" Winnifred dengan senang meneguk anggur merah itu.

"Aku harap Ibuku dianugrahi kesehatan!" Bucky ikut bersulang.

"Semoga Bibi Winnifred dianugrahi awet muda!" Steve juga ikut mengucapkan doanya.

Ini adalah pertama kalinya Steve mencoba anggur merah, ketika dia meminumnya, rasanya pahit dan sepat. Anggur merah ternyata tidak enak!

"Bibi Winnifred, Bucky, terima kasih atas keramah tamahannya. Makanan dan minuman ini sangat enak."

"Mari minum lagi!" Kata Yves.

Yves, Steve dan Bucky terus mengobrol sambil minum anggur. Sedangkan Winnifred ikut mendengarkan obrolan mereka dengan senang hati.

"Sepertinya sudah saatnya bagi kita untuk memotong kue. Pesta ulang tahun tidak akan lengkap tanpa ini!" Yves memberi isyarat undangan.

Mereka semua setuju, tapi Bucky dan Steve sama-sama terhuyung-huyung dalam langkah mereka. Bucky tentunya memiliki toleransi yang lebih tinggi dari Steve, tapi dia telah minum hampir satu botol, tak heran kondisinya saat ini tidak jauh berbeda dengan Steve yang hanya meminum dua botol saja.

Mereka bertiga menyanyikan lagu ulang tahun bersama, sementara Winnifred mengambil pisau dan memotong kue itu dan membaginya untuk semua orang

"Terima kasih karena telah mau datang dalam pesta ulang tahun saya hari ini. Terima kasih." Kata Winnifred dengan wajah memerah, dari semua orang yang minum, Winnifred adalah peminum terbanyak.

Yves tidak pernah menyangka bahwa dirinya minum dan mengobrol bersama dengan Captain America serta Winter Soldier, perasaan ini sungguh menyenangkan. Dunia yang dulunya dia anggap sebagai fantasi menjadi lebih nyata setiap harinya.

Setelah menyantap kue tersebut, Bucky dan Steve tidak lagi dapat menahan rasa mabuk mereka, pada akhirnya mereka jatuh tidur.

Yang tersisa hanya dua orang saja, Winnifred dan Yves.

"Hei, apakah kalian berdua tertidur bahkan sebelum menghabiskan makanan kalian?" Yves hanya dapat menggelengkan kepalanya.

"Bibi Winnifred, di mana kamar Bucky? Aku akan mengantarnya ke kamar."

Dengan fisiknya yang kuat, Yves menggendong Steve dan Bucky di bahunya. Setelah melempar mereka ke kamar, Yves berbalik sambil menepuk tangannya. "Oke, selesai. Apakah ada hal lain yang Bibi Winnifred butuhkan?"

"Tidak. Sebenarnya, Anda tidak perlu memanggil saya dengan sebutan Bibi, Winnifred saja sudah cukup." Winnifred menggelengkan kepalanya.

-----

read chapter 334 on;

patréon.com/mizuki77