"Kau sudah mencoba gaunmu minggu ini?"
"Sudah. Aku bersama Alif datang untuk mencoba gaunku dua hari yang lalu."
"Dengan Alif yang tidak boleh melihat?"
Givana tertawa lalu menarik kursi untuk duduk. "Tentu saja."
Lawan bicaranya, Rania, teman semasa kuliah sekaligus teman dekat sampai saat ini, juga melakukan hal yang sama, kemudian memanggil pelayan untuk memesan.
Hari jum'at pagi yang cukup melelahkan untuk Givana, karena harus melakukan sesi pemotretan pagi-pagi sekali, terbayar dengan ia yang bisa pulang lebih awal dari biasanya karena memang jadwal untuk sore yang sudah diatur oleh Nuri sengaja di tiadakan untuk Givana beristirahat. Yang tentunya dimanfaatkan Givana dengan baik untuk keluar sebentar mengajak Rania ke cafe untuk sekedar minum kopi.
"Aku tidak menyangka minggu depan kau akan berstatus menjadi istri orang." Rania mengedipkan mata menggoda.
"Aku menunggu undangan susulanmu tahun depan," balas Givana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com