webnovel

Mafioso

"Oh.. apa? Emmpphhht.." belum selesai berbicara mulut Chanyeol sudah dibungkam sang jalang. Setelah beberapa menit Chanyeol pun bertanya pada camorra. "Ada apa, apa ada hal penting sehingga selarut ini kau menghampiri ku?" Camorra masih tidak bisa berpikir jernih apa yang terjadi saat ini. Bagaimana Chanyeol berubah menjadi pria yang begitu brengsek. "Kalau tidak ada yang begitu penting, bisa kah kau meninggalkan kami?" Camorra pun tidak tahan hampir menitihkan air mata kala jalang itu mencumbui tunangan nya di depan mata nya sendiri bahkan tunangan nya pun hanya diam saja dan menikmati tiap belaian dari seorang jalang. Lagi-lagi Chanyeol berkata.. "Apa kau ingin threesome?" Kata pria itu dengan menunjukkan seringai khas miliknya. Dan air mata pun tidak bisa dibendung lagi, cloe berlari meninggalkan Chanyeol sambil terisak wanita itu mengambil kunci mobil dan melajukannya dengan kecepatan tinggi, entah kemana tujuan nya yang penting saat ini dia butuh menenangkan diri. Sementara itu masih didalam ruangan kerjanya Chanyeol berteriak sejadi jadinya sementara jalang masih mencumbui lehernya, seketika Chanyeol mendorong jalang itu kelantai sampai terjatuh mendengar suara mobil dihidupkan pria itu melihat ke arah jendela mendapati cloe mengemudi dengan sangat kencang. "Cloe pergi dengan menyetir sendiri, ikuti dia" perintah Chanyeol pada Teyong "Kau menyakitiku sayang, tapi tak apa ayo kita lanjutkan" "Jalang sialan pergi dari hadapan ku" bentak Chanyeol pada sang jalang sambil melemparkan sejumlah uang. Dan akhirnya jalang itu mengutipi uang tersebut dan pergi meninggalkan Chanyeol. "Thanks babe" jalang itu membelai lembut pipi Chanyeol sementara pria itu memalingkan wajahnya. "Aaakkkkkhhh..." Teriak Chanyeol frustasi dan mengacak-acak rambut nya ketika jalang itu benar-benar sudah pergi.

Drunken_pretas13 · Peperangan
Peringkat tidak cukup
13 Chs

Chapter 3

Tuan rusco bertanya dengan penuh ke khwatiran akankah cucunya sudah mengingat masa lalunya atau sekedar meraba-raba masa lalunya saja. Namun ke khwatiran itu sedikit memudar ketika Jennie melanjutkan penjelasannya.

Ya ke khwatiran itu hanya memudar sedikit saja karena sejatinya salah satu  dugaannya benar.

"Untung saja dia hanya mengingatnya dengan samar-samar tuan."

"Kau yakin dia belum mengingatnya"

"Dari cara bicaranya sepertinya benar dia belum mengingatnya"

"Baiklah Athena kau beristirahatlah"

"Baik tuan" Setelah mendengar perintah tua Rusco aku pun pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Jhony kau sudah membawa pesananku"

"Tentu saja tuan, bahkan aku sendiri yang membuatnya sesuai dengan yang kau ajarkan, aku juga memastikan ini sampai dengan selamat ke tangan anda"

"Baiklah dimana benda itu"

Jhony pun mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya, setelah kotak itu terbuka aku pun melihat apa sebenarnya yang dimaksudkan tuan Rusco dan Jhony, aku sangat terkejut melihat apa yang dibawa oleh Jhony karena sepengetahuanku benda itu sudah lama tidak beredar dan digunakan lagi. Semenjak terakhir kali obat itu hampir membunuhku dan membuat tuan Rusco menghentikan peredarannya.

"Ada apa ini tuan. Buat apa ini. Apakah kau akan memberinya pada Cloe."

"Bagaimana lagi, aku sudah menduga ini akan terjadi itu sebabnya aku meminta Jhony membuat dan membawakannya pada ku"

"Kau seharusnya tidak bertindak seperti itu tuan, kau sangat tau dengan jelas apa efek sampingnya kan. Dan kau masih saja ingin memberi cucumu obat itu."

Aku berusaha meyakinkan tuan Rusco agar tidak memberi Cloe obat itu karena jujur saja aku masih merasa takut dengan obat itu.

"Dan kau Jhony, kau tau dengan sangat jelas bagaimana seseorang yang sudah terkena itu tidak mudah lari dari benda itu"

Ya benda dan obat itu sangat aku jauhi karena setiap aku melihatnya aku akan teringat dengan apa yang terjadi padaku lima tahun lalu saat itu usiaku masih 16 tahun dan aku sedang melakukan transaksi senjata shotguns weight 19 oz (524 grams) namun kelompok samurai Yakuza mengacau kegiatan kami, dan pertarunganpun tak terelakkan lagi baku tembak antara sekutu W13 bersama kelompok slick gunman melawan sipengacau pasukan samurai dari jepang yaitu kelompok Yakuza, selama penyerangan terjadi kelompok W13 banyak yang gugur bahkan ketuanya saja melarikan diri. Diawal pertarungan kami cukup unggul karena kami menggunakan shotgun sementara mereka hanya menggunakn samurai situasi ini sangat menguntungkan karena kami menggunakan senjata jarak jauh sementara mereka menggunakan senjata jarak dekat. Seketika keadaan berbalik ketika kami kehabisan mesiu saat itu yamamato tidak menyia-nyiakan kesempatan sebagai kaki tangan ketua kelompok Yakuza dia sungguh cerdik sehingga dia merobek dadaku sepanjang 10 cm saat perhatianku teralihkan karena tiba-tiba saja aku kehabisan mesiu, aku pun terjatuh dan nyaris saja yamamato menusuk perutku kalau saja tuan Rusco datang sedikit lebih lama lagi.

Dari kejadian itulah aku menjadi tau bagaimana rasanya ketika sudah terkena oleh obat ini, obat ini bisa membuat siapapun yang menggunakannya akan mengalami delusi dan ilusi, pada saat itu tuan Rusco hanya memberikan aku 10 miligram per mililiter dan seketika aku tidak merasa kesakitan lagi dan malah merasa kalau hal itu hanya khayalanku saja tetapi darah yang mengalir dari dadaku begitu nyata dan membuatku merasa ngeri sendiri bagaimana obat itu bisa membahayankan seseorang. Ketika tubuhmu menderita tetapi kau tidak merasa kesakitan sedikitpun itu sangat mengerikan dan bisa saja membunuhmu perlahan-lahan kalau saja kau tidak segera ditangani.

Tiba-tiba saja aku tersadar dari khayalanku karena mendengar suara Jhony.

"Apa kau mau Cloe mengingat orang itu?" Kali ini Jhony berbicara.

" kau tidak lihat bekas di dadaku ini Jhony?"

"Kasus ini berbeda Yeol, kita hanya akan membuat Cloe perlahan-lahan melupakan ke sakitannya"

"Tapi tidak dengan cara itu".

"Lalu dengan apa McStraigh, apa kau yakin dia akan berpaling padamu dengan sendiri."

Mendengar kata-kata tuan Rusco membuatku merasa sesak seperti ketika aku tidak mendapatkan canduku waktu dulu, candu akan obat yang sama yang digunakan tuan Rusco dulu saat pertama kami bertemu.

Hanya dua tahun saja obat itu mempengaruhiku dan membuatku kecanduan kalau saja waktu itu waktu disaat aku mendapat luka ini aku menolak meminumnya aku tidak akan kecanduan, namun tiga tahun terakhir ini aku berhenti karena sesuatu hal.

"Kau tak menjawab, berarti kau tak ada pilihan lagi."

Aku hanya diam dan mengepal tanganku dengan kuat, karena aku tak berdaya melawan tuan Rusco karena dia sangat licik.

"Kau tak perlu semarah itu McStraigh, Cloe cucuku, penerus bisnisku aku tidak akan membiarkan siapapun melukainya. Itu sebabnya aku memiluhmu."

"Anda tau aku membenci bidang ini dan seluruh kelompok, apa kau yakin padaku untuk melindungi Cloe. Aku bisa saja menyakitinya secara tidak sengaja."

"Hahaha. Apa kau kira aku bodoh dan tidak punya alasan memilihmu, kau salah besar. Aku mengenalmu dan aku memahamimu sejak pertama kali kita ketemu 10 tahun lalu, kau membenci pekerjaan ini dan semua orang yang terlibat didalamnya aku tau itu karena jelas kau mengatakannya. Tapi saat aku terluka dan lemah serta tidak dalam pengawasan dan terlebih kau tau aku adalah sebuah pemimpin kelompok slick gunman tapi kau tak membunuhku."

"Saat itu aku masih seorang bocah yang naif dan tidak tau berbuat apa. Namun sekarang aku jauh berbedan dan sedikit lebih sensitif"

"Ternyata sampai sekarang kau juga belum memahami dirimu sendiri McStraigh. Waktu itu bukan karena kau masih terlalu bocah namun kau hanya akan mengangkat senjata pada musuhmu saja, itu memang sedikit naif namun ya pelurumu hanya mengenai target yang kau tandai."

Setelahnya tuan Rusco pergi..

"Sudah lah Yeol kau tak perlu semarah ini hanya karena tuan Rusco memintaku membawa obat ini, hitung-hitung kau mengenang masa lalu"

"Diamlah Jhony Shaw. Kapan kau kembali ke Colombia dan membiarkan aku hidup tenang."

"Ayo lah Yeol aku baru kembali setelah setahun, apa kau tak merindukanku."

"Sama sekali tidak, kau pikir aku pria yang bagaimana hah?"

"Baiklah McStraigh. Jhony Shaw akan pergi nanti malam."

                                * * *

  

Jangan lupa meninggalkan jejak ketika sudah membaca. Terimakasih 😘