webnovel

Hadiah Dari Ayah

Kini Ulrica telah tidur di dalam kamarnya sementara sang ratu mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa karena siang hari adalah waktu di mana beliau melatih kekuatan diri untuk bertahan dan menyerang bangsa vampir.

Jadi gaun indah nan elegan tadi telah tergantikan dengan setelan celana panjang ketat dan atasan tanktop ketat berwarna hitam. Tak lupa ratu memakai jaket hitam kulit kesukaannya.

Mahkota cantik yang tadi ia kenakan ia lepas dan taruh kembali ke tempatnya. Rambutnya yang panjang dan terurai ia ikat kuncir kuda sehingga kini ratu yang tadi terlihat elegan dan bangsawan kini terlihat tangguh, berani dan kuat layaknya seorang petarung sejati.

Tak lupa sang ratu mengenakan sepatu boot hitam kulit yang biasa ia kenakan ketika berlatih. Dan setelah semua sudah siap sang ratu pun berangkat menuju ke ruang latihan yang ada di dalam istana. Letaknya berada di ruangan paling belakang.

Sebelum latihan Ratu Charlotte selalu meminta dua orang dayang untuk menjaga putrinya. Ratu pun juga berpamitan kepada Putri Ulrica yang masih tertidur dengan pulas.

"Ulrica, Ibunda berlatih dulu, ya? Kamu baik-baik di sini bersama pada dayang," ujar sang ratu lalu mengecup lembut kening sang putri.

Setelah semuanya selesai barulah sang ratu menuju ke ruang latihan. Sementara sang raja yang kini berada di ruang kerjanya merasa jika sesuatu yang buruk akan terjadi. Perasaannya mulai tidak enak setelah usai jalan-jalan tadi.

Raja yang duduk di kursi kerjanya pun berdiri dan membiarkan berkas yang ada di atas meja yang harus segera beliau urus. Perasaannya sungguh mengganggu dirinya.

"Sebenarnya apa yang akan terjadi? Kenapa hatiku begitu gundah?!" gumam raja yang kini mondar-mandir di ruangannya dengan gelisah.

Karena hati dan pikiran raja tak kunjung tenang akhirnya raja memutuskan untuk kembali ke kamarnya untuk ganti baju karena ia merasa jika sebentar lagi ia akan mengalami peperangan yang dahsyat.

Setibanya di dalam kamar raja melihat putri semata wayangnya yang tertidur dengan pulas. Entah kenapa raja merasa jika ini adalah kali terakhirnya raja akan melihat sang putri tercinta.

Oleh karena itu sang raja meminta para dayang untuk keluar karena ia ingin memiliki waktu berdua saja dengan putrinya. Dan usai raja duduk di samping sang putri ia mulai mengajak berbicara putrinya yang masih tertidur pulas.

"Putriku, apakah kamu tidur dengan nyenyak? Entah kenapa Ayahanda merasa jika akan ada hal buruk yang akan terjadi kepada kita dan kerajaan kita. Ayahanda tahu jika sikap Ayahanda mungkin berlebihan. Namun, Ayahanda harus tetap berjaga-jaga untuk keselamatan kerajaan kita, bukan?" ujar sang raja kepada putrinya.

Namun tentunya sang putri tak memberikan jawaban karena sedang tertidur pulas. Kalaupun sang putri tengah terjaga ia juga tak akan mungkin bisa berbicara dan menjawab.

Sang raja pun kembali melanjutkan ucapannya. Dan kali ini sang raja menceritakan mengenai permusuhan antara kerajaan serigala dan kerajaan vampir.

Sudah semenjak berabad-abad yang lalu kerajaan serigala dan kerajaan vampir pernah akur. Selalu saja ada yang menjadi sebab pertengkaran, perkelahian dan peperangan. Ego satu sama lain yang begitu besar mengakibatkan peperangan besar terjadi.

Entah itu peperangan karena kesalahpahaman, perebutan wilayah, perebutan barang ataupun yang lainnya. Namun ini sudah bertahun-tahun semenjak kerajaan serigala menemukan sebuah pusaka kerajaan vampir hanya berdiam diri.

Biasanya ketika salah satu di antara kedua kerajaan menemukan sesuatu pasti keduanya berebutan. Kerajaan Vampir lah yang sebenarnya terlalu berambisi dan ingin menjadi kerajaan yang terkuat sehingga sebagian besar peperangan berawal dari mereka.

Dan begitu banyak yang diceritakan oleh sang raja kepada putri seolah-olah tengah mendongengkan putri agar ia tertidur dengan lelap. Namun sebelum selesai bercerita sang raja mengungkapkan seluruh keinginannya.

"Putriku, Ayahanda harap semoga kamu kelak tumbuh menjadi Ratu yang bijaksana dan memimpin kerajaan kita dengan baik. Dan tetap bersikap rendah hati walaupun kita berada di kasta yang tertinggi. Ayahanda memiliki sesuatu untukmu." Raja mengeluarkan sesuatu dari dalam laci yang berada di samping ranjangnya.

Rupanya raja mengeluarkan sepasang anting yang berwarna hijau yang nampak seperti giok. Bentuknya yang bulat dengan lubang di bagian tengah semakin mempermirip bentuknya. Sungguh kerajinan yang indah.

Lalu dipakaikannya anting itu ke telinga sang putri sehingga terpasang dengan sangat cantik. Putri tersenyum dalam tidurnya setelah memakai anting pemberian sang raja sehingga membuat raja merasa senang.

"Apa kamu suka dengan hadiah pemberian Ayahanda? Ayahanda sangat senang jika putri kecilku menyukainya! Semoga anting ini selalu bisa melindungimu kapanpun dan di manapun," ujar sang raja lagi.

Setelah mengatakan semua itu dan memberikan hadiah kepada sang putri perasaan sang raja menjadi sedikit lebih lega. Lalu raja pun yang masih merasa tidak tenang mengganti pakaiannya persis dengan istrinya.

Raja mengenakan celana panjang ketat dan kaos polos putih lengan pendek. Tak lupa sang raja memakai jaket kulit hitam kesukaannya. Lalu juga mengenakan sepatu boot berwarna hitam juga.

Kini penampilan raja sungguh matching dengan penampilan sang ratu. Dan ketika raja hendak keluar dari kamarnya tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu kamar dengan begitu keras.

Tok! Tok! Tok! Tok! Tok!

Raja sedikit kesal karena yang mengetuk pintu seperti tidak memiliki etika. Dengan perasaan yang sedikit kesal raja berjalan menuju ke pintu dan membukanya untuk melihat siapa yang berani mengganggu ketenangannya dan juga putrinya.

Ketika pintu telah dibuka ternyata yang datang adalah salah satu pengawal kerajaan yang berada di perbatasan kerajaan vampir. Namun ia datang dengan banyak luka dan darah sehingga membuat raja melupakan emosinya yang telah berubah menjadi kekhawatiran.

"Panjang umur Baginda Raja William Peter!" salam sang pengawal.

"Ada apa denganmu?! Kenapa tubuhmu dipenuhi luka?! Katakan padaku apa yang terjadi?!" tanya raja yang mulai panik.

Raja takut jika apa yang ia rasakan tadi adalah pertanda buruk dari petaka yang akan terjadi. Namun raja tetap berusaha tenang dan calm down menghadap situasi ini agar pikirannya tidak kacau.

"Maafkan hamba yang telah lancang mengganggu istirahat Baginda Raja! Namun hamba harus segera menyampaikan berita buruk ini!" ujar pengawal kerajaan dengan nafas yang tersengal.

"Tenangkan dirimu terlebih dahulu supaya aku bisa mengerti apa yang kau bicarakan! Sekarang kau katakan dengan jelas apa maksudmu! Berita buruk apa dan kenapa tubuhmu dipenuhi luka seperti ini?! Apakah ini ada hubungannya dengan Kerajaan Vampir?" tanya raja yang juga menebaknya. Raja sudah mulai panik juga.

Entah kenapa feeling raja mengenai kegundahan hatinya tadi berhubungan dengan semua ini. Dan pengawal tadi yang nafasnya sudah di ujung tanduk menjawab pertanyaan dari sang raja.

TBC...