webnovel

Peperangan Besar

"Benar, Baginda! Kerajaan Vampir secara membabi buta menyerang Kerajaan kita! Dan kali ini serangannya begitu kuat dan pasukan dari Kerajaan kita sudah banyak yang tumbang!" jawab pengawal kerajaan yang rupanya memang terjadi hal yang begitu buruk.

Pantas saja raja terus merasa tidak enak sedari tadi rupanya karena hal ini. Dan ternyata inilah hasil dari kerajaan vampir yang telah lama diam. Ternyata mereka diam-diam membangun banyak pasukan dan memperkuat penyerangan mereka.

'Ah, rupanya benar jika mereka kembali berulah! Mereka pasti tengah memburu pusaka yang telah ditemukan di wilayah Kerajaan Serigala!' batin raja yang mencoba menebak tujuan penyerangan ini.

"Baginda, tolong tinggalkan istana karena sebentar lagi pasti mereka akan menyerang istana! Biarkan kami yang menahan mereka sampai titik darah penghabisan! Tolong Baginda Raja dan Ratu beserta Putri menyelamatkan diri!" pinta pengawal itu pada tuannya.

Raja sebenarnya tidak bisa membiarkan rakyat dan anak buahnya kesulitan melawan peperangan ini sendirian. Raja merasa sebagai pemimpin kerajaan ia tak pantas untuk bersembunyi dan lari.

Namun mengingat putri mereka yang masih begitu mungil raja tentunya tidak akan bisa membiarkan putrinya dalam keadaan seperti ini. Jadi memang tidak ada cara lain selain menyelamatkan putri dan istrinya terlebih dahulu.

Namun belum sempat raja menghampiri ratu tiba-tiba saja ratu sudah kembali dengan berlarian. Yup, memang sepertinya berita ini sudah menyebar ke seluruh penjuru kerajaan sehingga sudah tidak ada banyak waktu lagi sebelum bangsa vampir benar-benar tiba di kerajaan.

"Kita harus segera membawa pergi Ulrica, Ayahanda! Bangsa vampir telah tiba di dekat kerajaan! Kita tidak bisa membiarkan Ulrica di sini!" ajak ratu yang memohon dengan sangat sampai matanya berkaca-kaca.

Antara tanggung jawab sebagai raja yang melindungi rakyatnya dan tanggung jawab sebagai orang tua yang harus melindungi putrinya. Berat memang keputusan yang harus di ambil karena semuanya menyangkut nyawa.

"Mohon maaf jika hamba lancang, Baginda! Tetapi Baginda Raja tidak perlu merisaukan kami! Keselamatan Tuan Putri dan Baginda Raja dan Ratu adalah yang utama! Kerajaan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya Baginda Raja dan Ratu! Mohon agar Baginda menyelamatkan diri!" sahut pengawal kerajaan yang memohon kepada tuannya.

Akhirnya raja memutuskan untuk membawa istri dan putrinya pergi dari istana. Dan tak lama setelah kepergian raja, ratu dan Ulrica bangsa vampir berhasil masuk dan menyerang ke dalam istana.

Peperangan yang hebat terjadi di dalam istana. Banyak darah dan mayat berceceran di dalam sana. Seluruh pasukan manusia serigala berhasil ditumbangkan oleh bangsa vampir.

Kini hanya pengawal kerajaan tadi yang nyawanya sudah diujung tanduk. Ia terkapar dengan kondisi seluruh tubuh yang bersimbah darah. Ia yang terkapar lemah itu dihampiri oleh panglima perang bangsa vampir yang merupakan panglima terhebat di seluruh jagad raya bangsa vampir.

Dia adalah panglima perang itu bernama Igor, pria dengan tubuh tinggi dan besar serta tegap dengan rambut gondrong sebahu yang selalu dikuncir satu. Dia menertawai pengawal kerajaan serigala yang sudah hampir mati.

Diinjaknya dengan keras perut pengawal kerajaan itu sampai merintih kesakitan dan terbatuk-batuk. Igor menginjak-injak perut pengawal kerajaan itu layaknya menginjak semut.

"Katakan padaku di mana pusaka berharga itu disimpan?! Dan ke mana Raja dan Ratumu pergi?!" teriak Igor sambil terus menginjak dengan keras perut pengawal kerajaan itu.

"Aku tidak tahu!" jawab pengawal kerajaan itu yang berusaha untuk melindungi tuannya.

"Tidak mau mengaku ya?" Igor menyeringai karena kesetiaan pengawal kerajaan itu.

Karena pengawal kerajaan itu enggan berbicara jadi Igor memberikan pelajaran padanya. Igor menginjak-injak lagi seluruh tubuh pengawal kerajaan itu dengan keras.

"Cepat katakan atau aku akan menghabisimu! Jika kau memberitahuku mungkin aku akan memberikan kesempatan bagimu untuk melanjutkan hidupmu yang kedua," bentak Igor.

"Aku tidak tahu! Kalaupun aku tahu aku juga tidak akan mungkin memberitahumu!" jawab pengawal kerajaan dengan tegas.

Walaupun dia hanyalah pengawal kerajaan namun dia memiliki kesetiaan yang begitu tinggi. Dia juga adalah orang kepercayaan raja. Raja William beruntung memiliki ajudan yang bisa dipercaya seperti pengawal kerajaan itu.

Tentunya jawaban pengawal kerajaan membuat Igor sangat kesal. Igor mengepalkan kedua tangannya dan mengumpulkan seluruh tenaganya.

BLAM!

Sekali hentakan kaki di perut pengawal kerajaan itu dia langsung tewas seketika. Igor pun langsung memerintahkan seluruh anak buahnya untuk menggeledah istana terlebih dahulu. Namun tetap saja pusaka itu tak ditemukan.

Akhirnya Igor mengajak anak buahnya untuk keluar dari istana dan menghabisi semua manusia serigala yang ada di sana sembari mencari keberadaan raja dan ratu karena Igor yakin jika pusaka itu ada di tangan raja dan ratu.

Sementara itu raja dan ratu beserta Ulrica kini telah tiba di bagian dalam hutan yang semakin dalam. Raja pikirannya tak tenang karena ia juga memikirkan kondisi kerajaan dan rakyatnya saat ini.

Raja merasa jika dirinya adalah seorang pemimpin negara yang begitu buruk dan seorang pengecut. Dan karena memikirkan hal itu raja yang tadinya berlari menghentikan langkahnya.

Sontak ratu Charlotte juga menghentikan langkahnya karena sang suami yang juga terhenti. Ratu langsung bergegas untuk mengajak raja kembali berlari.

"Ayahanda kenapa berhenti? Mari kita lanjutkan perjalanan sebelum bangsa vampir berhasil mengejar kita!" ajak ratu dengan masih menggendong Ulrica.

Sebenarnya raja juga tidak ingin meninggalkan istri dan putrinya namun karena beliau harus mengemban tanggung jawab akhirnya raja memilih untuk kembali ke istana. Raja memberikan kecupan manis di kening istrinya lalu memegang kedua bahu sang istri.

"Aku minta maaf jika harus mengatakan hal ini tetapi aku tidak bisa ikut denganmu. Pergilah dan selamatkan putri kita! Nyawa Ulrica ada di tanganmu," pinta raja dengan berat hati.

"Apa maksudmu?! Aku tidak akan meninggalkanmu ataupun membiarkanmu kembali ke istana! Sekarang cepat kita pergi dari sini sebelum mereka sampai!" bantah ratu yang mengajak raja untuk pergi bersama dengannya.

"Tidak bisa! Aku tidak bisa pergi denganmu!" tolak raja dengan tegas.

Seketika hati ratu seperti teriris setelah raja mengatakan hal itu. Ratu berpikir jika raja tidak menyayangi dirinya dan putrinya.

"Kenapa? Apakah kamu lebih memilih rakyatmu dari pada istri dan anakmu?" tanya ratu yang seketika air matanya menetes.

"Apakah kamu pikir aku tega meninggalkan kalian sendirian? Tidak! Tetapi aku ini sebagai pemimpin kerajaan dan aku tidak boleh membiarkan anak buahku berjuang sendiri sementara pimpinan mereka malah melarikan diri! Tidak ada jaminan juga jika kita akan selamat jika terus melarikan diri bersama! Setidaknya aku bisa menahan mereka lebih lama sementara kamu melarikan diri demi putri kita! Demi Ulrica!" jelas sang raja.

Usai mendengar penjelasan suaminya ratu merasa jika hidup mereka tidak adil. Yah, memang hidup tidak selalu bertindak adil.

TBC...