Dear Putri Pak Toni.
Hai Tania, Apa kabar? Aku sudah membaca suratmu beberapa hari yang lalu. Aku terkesan pada setiap kata yang kamu tuliskan. Seolah aku bisa merasakan getaran rindu yang kamu rasakan. Aku tidak menyangka, kalau perasaanmu padaku masih sedalam itu.
Kamu gadis yang baik, yang selalu sepenuhnya jika mencintai. Aku merasa bahagia bisa mendapatkan kesempatan itu. Dicintai oleh orang sespesial kamu. Aku ingat, dulu aku pernah berada dalam posisi yang nyaris gila karena menahan rindu.
Namun, Tania, kita harus realistis. Kita tidak bisa hidup seperti yang ada di film dan di novel yang sering kamu baca. Hidup kita tidak melulu soal cinta dan perasaan kita sendiri. Masih banyak hal yang harus kita pikirkan. Apalagi kita masih muda. Iya kan? Jadi untuk apa kita terus larut dalam kesedihan dan mengharapkan orang yang mungkin tidak bisa lagi membersamai kita? Bukankah itu hanya buang-buang waktu?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com