"Santo, Ayo dong jangan capek dulu. Ayo kita ikutin Kak Ardi lagi. Rasanya pengen minta Cantika yang pegang pegang Tangannya Kak Ardi."
"Memangnya kenapa kalau cantika pegang tangannya Kak Ardi? Kak Ardi jomblo kan? Dia nggak punya pacar kan? Kecuali kalau ada cewek ya ngintilin cowok lain padahal dia sudah punya cowok, fix itu yang salah." Santi kesal melihat tania yang dari tadi menggeret tangannya ke sana dan kemari, padahal kakinya sudah pegal karena kecapean.
"Santi kamu gitu banget sih. Ngertiin aku dikit kenapa? Aku kan cuma ditemenin aja mengikuti Kak Ardi. Kok kamu ngomongnya gitu banget," ucap Tania pura-pura memelas. Suaranya sengaja dipelankan. Dia tahu banget kelemahan Santi. Dia mudah sekali iba.
"Kebiasaan deh memelas begitu. Iya deh iya, aku temenin ayo." Santi yang tadinya duduk langsung berdiri meskipun masih dengan muka yang manyun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com