"Ting, aku sama mama mau ke rumahmu sekarang." Suara Belva di ujung telepon membuat Tania terkejut. Dia yang masih berada di balik selimut, langsung meloncat dari tempat tidurnya. Padahal hari Minggu itu, dia ingin menikmati waktunya di bawah selimut sambil bermain handphone.
"Eh, kenapa tiba-tiba? Ngapain?" Tania memekik. Pikirannya sudah mengembara ke mana-mana.
"Kita mau jemput papa di Bandara. Ayo ikut sekalian. Papa pengen lihat calon menantunya. Kamu siap-siap ya? 30 menit lagi aku sampai di rumah kamu. Bye Kepiting rebusku. Udah sana siap-siap."
Klik.
sambungan telepon dimatikan secara sepihak oleh Belva, meskipun Tania sebenarnya masih ingin bicara. Huft … Pangeran tokeknya memang selalu seperti itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com