Tania dan Ardi sedang duduk berdua di taman. Diantara tempat-tempat yang ada di sekolah, taman lah tempat yang paling nyaman untuk mereka berbicara.
Setelah kejadian di kelas tadi, arti mengajak Tania untuk benar-benar berbicara di taman. Karena mereka tidak bisa berbicara di depan kelas yang pasti akan didengar banyak orang.
Suasana menjadi canggung. Kalau boleh jujur, Ardi masih sangat mencintai Tania. Bahkan menyayanginya, bukan hanya cinta. Karena menurut Ardi, menyayangiku levelnya tertinggi. Karena rasa sayang itu sulit untuk mati.
Mati-matian dia mencoba untuk menghindar dari Tania, tetapi 1 kalimat yang diucapkan oleh Dania mampu membuat jantungnya kobat kabit tak karuan.
Saat ini dia panas dingin. Dia menggenggam tangannya sendiri yang berkeringat namun begitu dingin. Dia tidak tahu harus berkata apa saat itu. Yang jelas, ada rasa bahagia. Karena akhirnya, Tania bisa membuka hati untuk orang lain, dan itu adalah dirinya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com