"Em … Ayo kita ke kasir Kak." Tania langsung salah tingkah dan memalingkan mukanya dari hadapan Belva. Tania yang tadinya jongkok dihadapan Belva, langsung berdiri dan menuju ke belakang kursi roda.
"Kebiasaan banget sih, Ting. Aku kan belum selesai mengungkapkan perasaan. Main kabur aja."
"Nanti keburu dicari Bunda, Kak. Ayo ke kasir." Tania mendorong kursi roda Belva menuju ke kasir, dengan Hati yang masih terus berdebar. Ah, akhirnya dia merasakan cinta yang terbalas. Rasanya dia ingin teriak saking senangnya. Nsmun, cukup Lah untuk saat ini dia tahu bahwa cintanya berbalas. Dia tidak ingin memiliki hubungan yang lebih dulu, Meskipun mereka sama-sama saling mencintai. hubungan mereka pasti akan diselimuti oleh huru-hara jika mereka memutuskan untuk jadian sekarang.
"Kenapa kamu selalu menghindar begitu sih kalau aku mengungkapkan perasaan. Padahal dulu kamu yang paling getol. Masa iya sih kepiting rebus punya malu?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com