Ini seperti de javu. Mereka berada di ruangan Bu Rika. Ada Tania dan Sonya. Bedanya, kali ini Tania ikut menjadi tersangka. Ya, sakit hati yang mendalam ternyata membuat dia sulit mengendalikan emosinya. Apalagi jika masa lalunya yang ingin coba dia lupakan, diungkit-ungkit dan diiringi dengan olokan. Tentu saja Tania tidak bisa diam.
Mereka berdua duduk di depan Bu Rika dengan rambut yang acak-acakan. Bu Rika menatap g ke arah mereka berdua.
"Sebenarnya kalian ini mau jadi apa? Hah? Jagoan? Atau preman yang berperilaku barbar? Bisa-bisanya kalian saling jambak di tempat umum. Sonya, Apalagi kamu kakak kelas, seharusnya menjadi contoh yang baik untuk adik kelasmu, bukan malah membuat masalah seperti ini. Sekarang saya tanya, siapa yang memulai?"
Tania langsung mengacungkan tangannya. Tania memang berubah, tetapi dia tidak pernah tidak mengakui kesalahannya.
"Bagus. Kamu mau mengaku. Ada masalah apa? Apa yang membuat kamu berbuat seperti bukan anak sekolahan seperti ini?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com