"Tan, kamu mau naik perahu itu?" Niko menunjuk perahu kecil warna merah bata yang ada di danau bagian pinggir.
"Nggak mau. Nggak ada bapak-bapak yang mendayung seperti biasanya. Takut!" Mata Tania sudah tidak lagi berkaca-kaca. Matanya sudah sedikit berbinar meskipun belum pulih seperti biasanya.
"Aku bisa mendayung kok. Siapa tahu suasana hati kamu bisa lebih tenang."
"Sudah berapa cewek yang kamu ajak naik perahu itu."
"Kalau cewek yang sedang aku PDKT in, nggak mungkin aku ajak kesini. Pasti ke Tempat yang lebih spesial, bukan tempat yang gratisan begini. Bisa dilempar sendal Kalau ngajak gebetan ke sini doang. Kecuali ceweknya bodoh kayak kamu sih, pasti mau aja di bawa ke sini, hahaha." Niko berkelakar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com