"Bunda!" teriak Tania dengan ceria saat dia mendapati Bu Hanum di depan gerbang sekolahnya. Tania mendorong kursi roda Belva sambil tersenyum lebar.
"Hai sayang? Bagaimana sekolahnya hari ini? Menyenangkan?" ucap Bu Hanum saat Tania dan Belva sudah berada di hadapannya.
"Sangat menyenangkan dan menantang sekali, Bunda." Tania tersenyum sambil mencium punggung tangan Mama Belva.
Ya, memang hari itu sangat menantang dan penuh kejutan buat Tania. Dia sangat terkejut saat sebagian besar siswi di SMA Bunga Bangsa membencinya hanya gara-gara Belva memutuskan Cantika. Konyol memang, tetapi mereka sepertinya terkena virus emak-emak. Ketika ada pelakor, mereka akan berbondong-bondong membully pelakor itu meskipun mereka tidak kenal. Namun, kisah Tania tidak seperti itu, kawan. Tolong mengerti.
"Ma … anaknya Mama siapa sih? Kenapa Tania duluan yang ditanya," protes Belva yang pura-pura cemberut.
"Eh, anak Mama cemburu."
"Mama pilih kasih soalnya."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com