webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
368 Chs

53. Kepercayaan

"Semua orang gak akan bisa melakukan itu, Davira."

Gadis itu diam. Masih dengan tatapan sayu tak mengerti maksud kalimat singkat yang baru saja terlontar keluar dari celah bibir milik Rena.

"Tapi keadaan yang bisa melakukan itu." Ia menutup kalimat. Tersenyum ringan pada Davira sembari menepuk ringan pundak gadis yang masih kokoh dalam diamnya. Kini Davira mengerti apa yang ingin disampaikan Rena padanya, bahwa semua yang akan terjadi di masa depan tak ada yang bisa memprediksinya. Hari ini mungkin Davira menyatakan bahwa perasaannya pada Adam akan tetap kokoh. Tak akan pernah goyah apalagi runtuh dan hancur lebur. Davira dengan tegas mengatakan bahwa ia ingin mempercayai kekasihnya sekarang, namun kembali lagi pada semesta yang suka melucu dengan lelucon sialannya. Tak ada yang tahu, besok akan terjadi apa antara dirinya dan Adam bukan?

°°°°°°°°°° LudusPragmaVol2 °°°°°°°°°

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com