Tatapannya jauh mengudara. Menatap langit cerah dengan semburat awan putih yang menggumpal. Cahaya sang surya tegas menyinari. Seakan tak ingin mendung datang menyela dan hujan turun membasahi tanah. Bumi sedang baik-baik saja. Tak seperti hati Davira yang sedang gelisah, gundah, dan gulana. Ia tak tahu, sejak kapan hatinya dilanda perasaan aneh seperti ini. Fakta yang mengganggunya seakan tak pernah surut dan terus bertambah. Ingin menyakinkan Davira bahwa yang didengar olehnya bukan hanya sekadar kabar burung bak terpaan angin di tengah badai yang melanda.
Ia mendesah. Memainkan ujung sepatu untuk menggesek kasar rerumputan hijau yang ada di bawahnya saat ini. Duduk di bawah pohon teduh belakang sekolah adalah aktivitas yang dipilih oleh gadis itu selepas bel sekolah nyaring berdering. Menunggu teman yang dikirimi pesan olehnya datang menemani.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com