webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · perkotaan
Peringkat tidak cukup
397 Chs

Siapa Dia?

Ara terdiam, hingga snack yang ia bawa berhamburan di ambang pintu apartemennya. Lalu sebuah suara, muncul dari arah atas kepala Ara.

"Maaf, maafin aku, Ra" ucapnya sambil terus memeluki tubuh Ara.

Ara semakin terdiam saat mendengar suara tersebut, bahkan bibirnya kelu untuk merespon ucapan dari seorang lelaki yang memeluknya.

Cukup lama Ara berada dalam pelukan sang lelaki, hingga sebuah pertanyaan keluar, pertanyaan yang ditujukan untuk Ara.

"Kamu bisa nafaskan?" tanyanya.

Spontan Ara menengadakan kepalanya, matanya hanya mampu melihat sebatas leher sang lelaki, karna memang tinggi badan keduanya sangat berbeda jauh. Ara berkisar 151-153cm, sedangkan sang lelaki, lebih dari 170cm.

"Hem em" jawab Ara sambil menengadahkan kepalanya.

"Maaf ya?" ucapnya terenyum sambil menatap mata Ara dan melonggarkan pelukannya.

"Iya" jawab Ara dengan memberikan senyumnya.

"Kita mau begini terus?" tanya Ara.

"O iya, maaf maaf" ucapnya sambil melepaskan pelukannya.

"Mau masuk?" tawar Ara.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com