webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · perkotaan
Peringkat tidak cukup
397 Chs

Pertanyaan Ara

Bu Ratih mengetikkan sesuatu di ponselnya, saat ingin menekan tulisan kirim, tiba-tiba, sebuah suara menghentikannya. Suara yang sangat sering ia dengar, sejak beberapa puluh tahun yang lalu.

"Mbok? udah siap?" tanya Ridwan, yang sudah ada di belakang bu Ratih.

"Oh, sudah, Nak. Tinggal bawa sayur sop ini," jawab bu Ratih, yang langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celemek, dan memegang semangkok sayur sop, yang sudah ia panaskan.

***

Ara dan Juna, memutuskan untuk pulang dari Semarang, selepas Magrib nanti. Sebenarnya, Ara masih ingin berada di kampung. Hanya saja, ia merasa tidak enak, jika harus membuat Juna, tidak bekerja, di hari esoknya.

"Om, Tante, sama Wisnu, juga mau ikut ke Jakarta, Nak." Ucap Anggada, saat mereka semua, tengah makan siang bersama.

"Lhoh, tumben. Mau ke mana, Om?" tanya Ara.

"Mau ketemu om Rama, kamu juga harus ke sana, Nak. Adik-adik sepupu kamu, pasti pada kangen sama kamu." Jawab Anggada..

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com