Sammy masih memperhatikan Ara dengan sangat teliti, ia merasa, wanita yang telah dikenalnya selama hampir enam tahun ini, terlihat berbeda dengan yang semalam ia lihat. Tapi itulah Ara, selalu bisa beradaptasi dengan keadaan, padahal dirinya sedang tidak baik-baik saja.
"Kakak, dari mana? Bukannya ini bukan arah dari rumah pak Tono?" tanya Sammy, saat keduanya tengah asik memakan bakso. Mendengar kalimat tanya dari Sammy, Ara sempat tersedak dengan kuah bakso yang tengah ia seruput, hingga suara batuk, terdengar oleh Sammy dan penjual baksonya.
Penjual bakso hanya memiliki dua pembeli, yaitu Ara dan Sammy. Ia seperti obat nyamuk, yang menjaga keduanya, agar nyaman berbincang. Tapi setidaknya, Ara sudah menghabiskan tiga mangkok bakso, dari abang penjualnya. Jadi, abang penjual bakso, tidak merasa buruk, telah menjadi obat nyamuk, bagi Ara dan Sammy.
"Oh, tadi gue nyasar, Sam." Ucap Ara berbohong. "O iya, lu berangkat dari apartemen, atau dari rumah?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com