webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · perkotaan
Peringkat tidak cukup
397 Chs

Kenapa Ara Datang?

Sammy masih memperhatikan Ara dengan sangat teliti, ia merasa, wanita yang telah dikenalnya selama hampir enam tahun ini, terlihat berbeda dengan yang semalam ia lihat. Tapi itulah Ara, selalu bisa beradaptasi dengan keadaan, padahal dirinya sedang tidak baik-baik saja.

"Kakak, dari mana? Bukannya ini bukan arah dari rumah pak Tono?" tanya Sammy, saat keduanya tengah asik memakan bakso. Mendengar kalimat tanya dari Sammy, Ara sempat tersedak dengan kuah bakso yang tengah ia seruput, hingga suara batuk, terdengar oleh Sammy dan penjual baksonya.

Penjual bakso hanya memiliki dua pembeli, yaitu Ara dan Sammy. Ia seperti obat nyamuk, yang menjaga keduanya, agar nyaman berbincang. Tapi setidaknya, Ara sudah menghabiskan tiga mangkok bakso, dari abang penjualnya. Jadi, abang penjual bakso, tidak merasa buruk, telah menjadi obat nyamuk, bagi Ara dan Sammy.

"Oh, tadi gue nyasar, Sam." Ucap Ara berbohong. "O iya, lu berangkat dari apartemen, atau dari rumah?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com