Di tengah-tengah hantamannya, Juna berucap, "Dewa benar-benar menyukai Ara."
Setelah puas dengan menghantam dinding lift, Juna mulai berdiri menghadap pintu lift lalu menyandarkan tubuhnya hingga lif mencapai lantai tujuannya.
~~~~~
Suasana di dalam unit 11c sangat-sangat canggung, Ara yang tadi antusias bicara kini hanya terdiam di sekitaran Dewa. Ingin mengajukan pertanyaan, tapi indra pengecapannya tiba-tiba beku. Jika mereka terus diam, maka akan jadi semakin canggung bagi keduanya.
"Ra?"
"Iya."
"Gak disuruh duduk nih?"
"Astaqfirullah, sorry Wa. Ayo Wa duduk! Gue ke dalem dulu ya?"
"Iya."
Ara berjalan dengan cepatnya memasuki ruang untuk berganti baju, dilanjutkan mengambil minum untuk Dewa.
"Diminum Wa!"
"Iya Ra."
"O iya, bukannya tugas gambar teknik udah dikumpulin, ya?"
"Iya, emang udah."
"Terus?"
"Sebenernya bukan itu sih alasan gue dateng ke sini."
"Alasannya apa?"
"Gue mau ngajak lu nonton besok?"
"Nonton apa?"
"Konser music. Mau?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com