Seperti apa yang sudah dikatakan oleh panitia pelaksana tadi siang. Kini Lusi, Keke dan Arman tengah bersiap untuk menghadiri acara makan malam penutupan.
Acara yang dilaksanakan di Gramedia Kota Bandung itu mengundang banyak orang yang Lusi sendiri tidak tahu. Ia hanya datang dan memenuhi undangan.
"Keke, apa pakaianku tidak terlalu terbuka?" tanya Lusi, sembari menatap tubuhnya di pantulan cermin.
"Tidak. Mari, aku tata rambutmu."
Lusi menarik kursi dan duduk di depan meja rias. Untuk urusan rambut, Keke memang sangat berpengalaman. Entah dari mana wanita itu belajar. Keke dan April adalah orang di balik menawannya pesona Lusi. Kedua wanita itu pandai merias dan menjadikan Lusi bak seorang ratu,
"Aku merasa tidak nyaman dengan gaun ini. Lihatlah, dadaku rasanya hampir melompat dari wadahnya." Lusi memegang kedua dadanya yang membusung.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com