Sekuat dan setegar apa pun hati, pasti akan hancur ketika kabar menyakitkan datang. Tak semudah itu untuk memendam luka. Ada rasa sakit yang harus dirasakan, penderitaan yang harus dijalani, dan ada hal yang harus dikorbankan.
•••
Seminggu kemudian...
Senja telah tiba, di kala cakrawala merubah dirinya menjadi merah. Setelah sempat beristirahat di rumah, Bara kembali pergi ke rumah sakit. Perasaannya sangat bahagia, apalagi mengingat besok adalah hari ulang tahunnya. Dia ingin sekali menemui Anneta saat ini.
Bara berjalan dengan sebuket bunga untuk Anneta. Banyak hal yang dia ingin ceritakan pada Anneta. Cowok itu memegang pegangan pintu lalu membukanya.
Sepi dan hening. Tak ada siapa pun di dalam sana. Bara berjalan masuk ke dalam untuk memastikan, tapi ia tidak menemukan siapa pun. Jantung Bara berdetak tak menentu, di mana Anneta? Kenapa tak ada siapa pun di dalam sana? Ada apa ini?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com